Penulis: Thejaswini M A; Diterjemahkan oleh: Block unicorn
Pendahuluan
Ruang rapat itu sunyi. Pada bulan Oktober 2008, Jack Dorsey memandang sekeliling meja, melihat anggota dewan Twitter, mencoba mencari seorang sekutu, tetapi tidak ada satu pun.
Evan Williams enggan menatapnya. Para pemodal ventura berbicara dengan nada hati-hati tentang "tantangan operasional" dan "masalah manajemen."
Platform sering crash. Karyawan mengeluh bahwa dia pergi lebih awal untuk mengikuti kelas yoga. Dewan kehilangan kepercayaan padanya.
Fred Wilson mengumumkan keputusan: mereka menginginkan kepemimpinan baru. Williams akan mengambil alih posisi CEO. Dorsey dapat terus menjabat sebagai ketua, tetapi kontrolnya atas Twitter sehari-hari telah berakhir.
Dia tidak berdebat. Di usia 31, dia belum pernah mengelola perusahaan sebesar ini, tekanan yang sangat berat. Namun ketika dia keluar dari gedung yang menampung kreativitasnya, dia merasakan rasa sakit yang tajam. Platform ini berasal dari ketertarikan masa remajanya terhadap komunikasi penjadwalan. Sekarang, visi ini milik orang lain.
Dipecat dari perusahaan yang ia dirikan mengajarinya pelajaran pengalaman yang tidak pernah dibahas di sekolah bisnis. Bagi Dorsey, ini baru permulaan.
Mendapatkan pekerjaan melalui teknik hacking
Jack Patrick Dorsey dibesarkan dalam keluarga pekerja Katolik di Missouri. Ayahnya membuat spektrometer massa, sementara ibunya mengelola sebuah kafe. Jack yang masih kecil menderita gangguan bicara dan jarang keluar rumah, di mana ia berkenalan dengan komputer dan sistem komunikasi.
Dorsey menulis perangkat lunak penjadwalan. Perusahaan taksi di dunia nyata menggunakan kodenya untuk mengoordinasikan armada mereka, menyelesaikan masalah nyata untuk bisnis yang sebenarnya.
Kecintaannya bukanlah kebetulan. Dorsey telah menyadari betapa pentingnya pembaruan yang singkat dan sering untuk mengoordinasikan sistem yang kompleks. Penjadwal darurat tidak akan menyia-nyiakan waktu, karena ungkapan yang jelas dapat menyelamatkan nyawa. Jika efisiensi yang sama dapat meningkatkan komunikasi sehari-hari, bagaimana dengan itu?
Di Bishop Dupre High School, ia pernah bekerja paruh waktu sebagai model pakaian. Setelah sekolah, ia akan meretas sistem, bukan untuk merusaknya, tetapi untuk memahami bagaimana cara kerjanya.
Sebuah aksi peretasan yang mengubah hidupnya terjadi pada usia 16 tahun. Perusahaan Layanan Manajemen Penjadwalan (Dispatch Management Services) membuat sebuah situs web, tetapi tidak mencantumkan informasi kontak. Ketika Dorsey menemukan celah keamanan, ia tidak memanfaatkannya, melainkan mengirim email kepada ketua perusahaan, menjelaskan celah tersebut dan cara perbaikannya.
Dorsey memanfaatkan kesempatan ini untuk memulai sebuah dialog.
Ketua Greg Kidd memutuskan untuk mempekerjakan dia dalam waktu seminggu. Seorang remaja dari Missouri kini bekerja untuk sebuah perusahaan logistik di Manhattan, belajar bagaimana mengoordinasikan pengiriman dan sumber daya secara real-time.
Pada usia 14 tahun, perangkat lunak penjadwalan yang dia buat telah digunakan secara nyata oleh perusahaan taksi. Pada usia 18 tahun, dia drop out dari Universitas New York hanya satu semester sebelum lulus. Karena dia memiliki terlalu banyak ide dalam pikirannya, dia tidak dapat menunggu kedatangan ijazah.
Bagaimana jika orang dapat mengirim pembaruan status singkat kepada teman-teman mereka, sama seperti operator yang memperbarui lokasi dan aktivitas mereka? Bagaimana jika kita bisa mengetahui dinamika terkini setiap orang dalam jaringan tanpa harus menelepon atau mengirim email panjang?
Platform yang Mengguncang Dunia
Pada tahun 2000, Dosi pindah ke California dan mendirikan sebuah perusahaan yang fokus pada penjadwalan kurir dan layanan darurat secara online. Usaha ini gagal. Selama lima tahun berikutnya, dia terus menyempurnakan idenya sebagai programmer lepas, menunggu momen yang tepat.
Momen ini datang pada tahun 2006, ketika ia bergabung dengan perusahaan podcast Odeo yang sedang terpuruk. Dalam sebuah sesi brainstorming, Dorsey mengusulkan konsep pembaruan statusnya. Ia menggambarkan ini sebagai sebuah platform yang menggabungkan karakteristik penyiaran blog dan kecepatan komunikasi instan.
Dorsey bekerja sama dengan Noah Glass dan Biz Stone untuk membuat prototipe pertama Twitter dalam dua minggu. Nama "twttr" mengikuti format kode SMS lima karakter, terinspirasi dari Flickr.
Pada tanggal 21 Maret 2006 pukul 21:50, Dorsey mengirim tweet pertamanya: "just setting up my twttr.".
24 karakter ini telah mengubah cara jutaan orang berkomunikasi.
Momen terobosan Twitter terjadi pada festival musik South by Southwest (SXSW) tahun 2007. Para peserta menggunakan layanan tersebut untuk mengoordinasikan pertemuan dan berbagi pembaruan secara langsung. Selama festival, jumlah tweet harian melonjak dari 20.000 menjadi 60.000. Intuisi Dorsey tentang pembaruan status di masa remajanya terbukti benar.
Namun kesuksesan membawa tantangan yang tidak siap dia hadapi. Selama menjabat sebagai CEO dari tahun 2007 hingga 2008, Dorsey kesulitan memenuhi kebutuhan operasional Twitter. Layanan sering mengalami gangguan. Karyawan mengeluh tentang gaya manajemennya. Ada laporan bahwa dia sering pulang lebih awal untuk menghadiri kelas yoga dan kursus desain busana.
Dewan direksi kehilangan kesabaran.
Tanggal 2008 10 bulan seperti hari penghakiman datang. Mereka memecatnya dari kreativitasnya sendiri. Co-founder Evan Williams mengambil alih. Dorsey mempertahankan gelar ketua, tetapi semua orang tahu kebenarannya. Anak jenius yang menciptakan Twitter itu dianggap tidak cocok untuk mengelolanya.
Pelajaran ini menyakitkan, tetapi juga membuatnya sadar. Dorsey dapat menciptakan produk yang dicintai orang, tetapi dia masih belum bisa membangun organisasi yang dapat berkembang.
Dia tidak mundur, tetapi memilih untuk bertransformasi.
Mantannya, Jim McKel)') baru-baru ini kehilangan transaksi seni kaca karena tidak dapat menerima pembayaran kartu kredit. Jutaan pemilik usaha kecil yang tidak dapat mengakses layanan pedagang, sama seperti McKelvey, merasa sangat frustrasi.
Solusi mereka adalah perangkat kecil berbentuk kotak yang dicolokkan ke port headphone smartphone. Siapa pun dapat menerima pembayaran kartu kredit di mana saja. Pembaca kartu Square pertama hanya biaya 10 dolar, mengubah setiap ponsel menjadi sistem titik penjualan.
Square mencerminkan filosofi yang sama dengan Twitter: menghapus rintangan dan mendemokratisasi akses. Jika Twitter memberikan setiap orang platform untuk siaran, maka Square memberikan setiap pengusaha kemampuan pemrosesan pembayaran yang hanya dimiliki oleh perusahaan besar.
Perusahaan ini resmi diluncurkan pada tahun 2010.
Kali ini, Dorsey mengambil pelajaran dari pengalaman Twitter. Dia membangun sistem operasional yang lebih kuat, merekrut manajer berpengalaman, dan fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan daripada penyebaran viral.
Pada tahun 2015, Twitter terjebak dalam kesulitan di bawah kepemimpinan baru. Pertumbuhan pengguna terhenti, harga saham turun. Pesaing seperti Facebook dan Instagram menarik lebih banyak perhatian.
Dewan direksi meminta Dorsey untuk kembali ke posisi CEO, tetapi mengajukan syarat yang belum pernah terjadi sebelumnya: dia harus terus menjabat sebagai CEO Square. Para kritikus mempertanyakan apakah ada orang yang dapat secara efektif mengelola dua perusahaan publik besar pada saat yang sama.
Dia memiliki kantor di dua perusahaan, mengatur jadwal harian hingga menit, bergantung pada tim kepemimpinan untuk memberikan arah strategis.
Pengaturan ini berhasil. Twitter stabil, Square terus tumbuh, dan go public pada November 2015. Kedua perusahaan diuntungkan dari ketajaman desain Dorsey serta kemampuannya untuk menyederhanakan dan mencari solusi yang sederhana.
CEO yang dipecat belajar untuk menjadi seorang pemimpin.
Membangun Mata Uang Masa Depan
Dalam proses membangun kembali karirnya di Dorsey, ia menemukan Bitcoin. Cryptocurrency ini mencerminkan prinsip-prinsip yang ia pelajari dalam sistem penjadwalan: desentralisasi, komunikasi peer-to-peer, menghilangkan perantara.
"Bitcoin telah mengubah segalanya," dia menyatakan pada tahun 2018. Jika dia tidak mengelola Twitter dan Square, dia akan sepenuhnya berkomitmen pada Bitcoin.
Dia tidak puas hanya dengan dukungan verbal. Pada tahun 2020, Square menginvestasikan 50 juta dolar untuk membeli Bitcoin, lalu menambahkan 170 juta dolar. Melalui Cash App Square, dia memungkinkan jutaan orang yang belum pernah memiliki cryptocurrency untuk mengakses Bitcoin.
Dorsey juga mendirikan Spiral, sebuah departemen yang mendanai pengembangan Bitcoin sumber terbuka. Berbeda dengan sebagian besar proyek kripto yang berorientasi pada keuntungan, misi Spiral adalah altruistik: untuk meningkatkan infrastruktur Bitcoin bagi semua orang.
Namun, saat ia menjabat sebagai CEO Twitter untuk kedua kalinya, platform tersebut semakin ketat dalam hal penyaringan. Pemilihan umum 2016 mengungkapkan bagaimana kekuatan asing memanfaatkan Twitter untuk menyebarkan informasi palsu. Sidang Kongres dan boikot dari pengiklan juga menjadi hal yang biasa.
Setelah pemilihan umum 2020, tantangan mencapai puncaknya. Twitter mulai memberi label pada tweet yang kontroversial dan akhirnya menangguhkan akun-akun profil tinggi, termasuk akun Presiden Trump, setelah kerusuhan di Capitol pada 6 Januari.
Dorsey membela keputusan-keputusan ini, menganggapnya sebagai hal yang perlu, tetapi ia juga mengakui dampaknya. "Saya percaya ini adalah keputusan yang tepat untuk Twitter," tulisnya saat membahas penutupan akun Trump. "Tetapi saya juga percaya, penting untuk meninjau dampak tindakan ini terhadap dialog publik global yang lebih luas."
Pengalaman ini menguatkan keyakinannya yang semakin meningkat: platform terpusat memiliki terlalu banyak kekuasaan. Dia mulai mendanai penelitian alternatif terdesentralisasi, termasuk proyek Bluesky yang didukung oleh Twitter, untuk mengembangkan protokol media sosial terbuka.
Pada 29 November 2021, Dorsey mengundurkan diri sebagai CEO Twitter untuk kedua kalinya. Surat pengunduran dirinya menjelaskan alasannya: "Saya memutuskan untuk meninggalkan Twitter karena saya percaya perusahaan sudah siap untuk berpisah dari pendirinya."
Berbeda dengan keluar untuk pertama kalinya, kali ini pengunduran diri ini adalah sukarela dan terencana. Ia telah mempersiapkan penerusnya, Chief Technology Officer Parag Agrawal, dan percaya bahwa Twitter membutuhkan kepemimpinan tanpa beban era pendiri.
Tidak sampai setahun kemudian, Elon Musk mengakuisisi Twitter seharga 44 miliar dolar dan mulai menerapkan visinya. Dorsey mempertahankan 2,4% saham, tetapi hampir tidak pernah mengomentari perubahan ini secara publik.
Setelah meninggalkan Twitter, Dorsey menjadi seorang pendukung desentralisasi. Ia menyumbangkan 14 Bitcoin untuk mendukung Nostr, sebuah protokol jaringan sosial desentralisasi yang tidak memerlukan server pusat atau kontrol perusahaan.
Di Block, ia meningkatkan investasi pada proyek Bitcoin. Perusahaan mengembangkan chip penambangan Bitcoin 3 nanometer dan meluncurkan Bitkey, dompet self-custody yang dirancang untuk pengguna mainstream. Perangkat keras penambangan Block menggunakan desain modular, dengan perkiraan umur pakai sepuluh tahun, bukan standar industri 3 hingga 5 tahun.
Saat ini, Dorsey berdiri di persimpangan teknologi dan ideologi. Melalui Block, ia membangun infrastruktur keuangan untuk dunia pasca-bank tradisional. Melalui advokasi Bitcoin dan pendanaan Nostr, ia mendorong alternatif untuk platform internet yang ada.
Inti dari semua ini adalah keyakinannya bahwa individu seharusnya mengendalikan kehidupan finansial dan digital mereka sendiri. Bitcoin menghilangkan ketergantungan pada bank dan pemerintah. Nostr menghilangkan ketergantungan pada perusahaan platform. Dompet self-custody menghilangkan ketergantungan pada bursa.
Ini semua adalah ungkapan filosofi politik yang menghargai kedaulatan individu daripada kontrol institusi.
Dorsey masih fokus pada masa depan, seperti ketika dia memimpikan peta kota waktu nyata. Proyeknya saat ini mencerminkan bahwa ia percaya infrastruktur internet terpenting masih dalam pembangunan.
Pemindai polisi yang awalnya menginspirasi dia masih memengaruhi pemikirannya tentang komunikasi. Informasi terbaik adalah yang ringkas, jelas, dan dapat ditindaklanjuti.
Mereka memberi tahu Anda di mana seseorang berada dan ke mana mereka akan pergi.
Segala sesuatu yang lain adalah kebisingan.
Prestasi Dorsey tidak terbatas pada Twitter atau Block. Dia menunjukkan bahwa sistem yang kompleks dapat disederhanakan tanpa kehilangan fungsinya.
Pemindai masih berdetak. Dia masih mendengarkan. Dia masih membangun peta dari segala sesuatu yang terjadi secara langsung.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Jack Dorsey: Orang yang Merombak Komunikasi Global
Penulis: Thejaswini M A; Diterjemahkan oleh: Block unicorn
Pendahuluan
Ruang rapat itu sunyi. Pada bulan Oktober 2008, Jack Dorsey memandang sekeliling meja, melihat anggota dewan Twitter, mencoba mencari seorang sekutu, tetapi tidak ada satu pun.
Evan Williams enggan menatapnya. Para pemodal ventura berbicara dengan nada hati-hati tentang "tantangan operasional" dan "masalah manajemen."
Platform sering crash. Karyawan mengeluh bahwa dia pergi lebih awal untuk mengikuti kelas yoga. Dewan kehilangan kepercayaan padanya.
Fred Wilson mengumumkan keputusan: mereka menginginkan kepemimpinan baru. Williams akan mengambil alih posisi CEO. Dorsey dapat terus menjabat sebagai ketua, tetapi kontrolnya atas Twitter sehari-hari telah berakhir.
Dia tidak berdebat. Di usia 31, dia belum pernah mengelola perusahaan sebesar ini, tekanan yang sangat berat. Namun ketika dia keluar dari gedung yang menampung kreativitasnya, dia merasakan rasa sakit yang tajam. Platform ini berasal dari ketertarikan masa remajanya terhadap komunikasi penjadwalan. Sekarang, visi ini milik orang lain.
Dipecat dari perusahaan yang ia dirikan mengajarinya pelajaran pengalaman yang tidak pernah dibahas di sekolah bisnis. Bagi Dorsey, ini baru permulaan.
Mendapatkan pekerjaan melalui teknik hacking
Jack Patrick Dorsey dibesarkan dalam keluarga pekerja Katolik di Missouri. Ayahnya membuat spektrometer massa, sementara ibunya mengelola sebuah kafe. Jack yang masih kecil menderita gangguan bicara dan jarang keluar rumah, di mana ia berkenalan dengan komputer dan sistem komunikasi.
Dorsey menulis perangkat lunak penjadwalan. Perusahaan taksi di dunia nyata menggunakan kodenya untuk mengoordinasikan armada mereka, menyelesaikan masalah nyata untuk bisnis yang sebenarnya.
Kecintaannya bukanlah kebetulan. Dorsey telah menyadari betapa pentingnya pembaruan yang singkat dan sering untuk mengoordinasikan sistem yang kompleks. Penjadwal darurat tidak akan menyia-nyiakan waktu, karena ungkapan yang jelas dapat menyelamatkan nyawa. Jika efisiensi yang sama dapat meningkatkan komunikasi sehari-hari, bagaimana dengan itu?
Di Bishop Dupre High School, ia pernah bekerja paruh waktu sebagai model pakaian. Setelah sekolah, ia akan meretas sistem, bukan untuk merusaknya, tetapi untuk memahami bagaimana cara kerjanya.
Sebuah aksi peretasan yang mengubah hidupnya terjadi pada usia 16 tahun. Perusahaan Layanan Manajemen Penjadwalan (Dispatch Management Services) membuat sebuah situs web, tetapi tidak mencantumkan informasi kontak. Ketika Dorsey menemukan celah keamanan, ia tidak memanfaatkannya, melainkan mengirim email kepada ketua perusahaan, menjelaskan celah tersebut dan cara perbaikannya.
Dorsey memanfaatkan kesempatan ini untuk memulai sebuah dialog.
Ketua Greg Kidd memutuskan untuk mempekerjakan dia dalam waktu seminggu. Seorang remaja dari Missouri kini bekerja untuk sebuah perusahaan logistik di Manhattan, belajar bagaimana mengoordinasikan pengiriman dan sumber daya secara real-time.
Pada usia 14 tahun, perangkat lunak penjadwalan yang dia buat telah digunakan secara nyata oleh perusahaan taksi. Pada usia 18 tahun, dia drop out dari Universitas New York hanya satu semester sebelum lulus. Karena dia memiliki terlalu banyak ide dalam pikirannya, dia tidak dapat menunggu kedatangan ijazah.
Bagaimana jika orang dapat mengirim pembaruan status singkat kepada teman-teman mereka, sama seperti operator yang memperbarui lokasi dan aktivitas mereka? Bagaimana jika kita bisa mengetahui dinamika terkini setiap orang dalam jaringan tanpa harus menelepon atau mengirim email panjang?
Platform yang Mengguncang Dunia
Pada tahun 2000, Dosi pindah ke California dan mendirikan sebuah perusahaan yang fokus pada penjadwalan kurir dan layanan darurat secara online. Usaha ini gagal. Selama lima tahun berikutnya, dia terus menyempurnakan idenya sebagai programmer lepas, menunggu momen yang tepat.
Momen ini datang pada tahun 2006, ketika ia bergabung dengan perusahaan podcast Odeo yang sedang terpuruk. Dalam sebuah sesi brainstorming, Dorsey mengusulkan konsep pembaruan statusnya. Ia menggambarkan ini sebagai sebuah platform yang menggabungkan karakteristik penyiaran blog dan kecepatan komunikasi instan.
Dorsey bekerja sama dengan Noah Glass dan Biz Stone untuk membuat prototipe pertama Twitter dalam dua minggu. Nama "twttr" mengikuti format kode SMS lima karakter, terinspirasi dari Flickr.
Pada tanggal 21 Maret 2006 pukul 21:50, Dorsey mengirim tweet pertamanya: "just setting up my twttr.".
24 karakter ini telah mengubah cara jutaan orang berkomunikasi.
Momen terobosan Twitter terjadi pada festival musik South by Southwest (SXSW) tahun 2007. Para peserta menggunakan layanan tersebut untuk mengoordinasikan pertemuan dan berbagi pembaruan secara langsung. Selama festival, jumlah tweet harian melonjak dari 20.000 menjadi 60.000. Intuisi Dorsey tentang pembaruan status di masa remajanya terbukti benar.
Namun kesuksesan membawa tantangan yang tidak siap dia hadapi. Selama menjabat sebagai CEO dari tahun 2007 hingga 2008, Dorsey kesulitan memenuhi kebutuhan operasional Twitter. Layanan sering mengalami gangguan. Karyawan mengeluh tentang gaya manajemennya. Ada laporan bahwa dia sering pulang lebih awal untuk menghadiri kelas yoga dan kursus desain busana.
Dewan direksi kehilangan kesabaran.
Tanggal 2008 10 bulan seperti hari penghakiman datang. Mereka memecatnya dari kreativitasnya sendiri. Co-founder Evan Williams mengambil alih. Dorsey mempertahankan gelar ketua, tetapi semua orang tahu kebenarannya. Anak jenius yang menciptakan Twitter itu dianggap tidak cocok untuk mengelolanya.
Pelajaran ini menyakitkan, tetapi juga membuatnya sadar. Dorsey dapat menciptakan produk yang dicintai orang, tetapi dia masih belum bisa membangun organisasi yang dapat berkembang.
Dia tidak mundur, tetapi memilih untuk bertransformasi.
Mantannya, Jim McKel)') baru-baru ini kehilangan transaksi seni kaca karena tidak dapat menerima pembayaran kartu kredit. Jutaan pemilik usaha kecil yang tidak dapat mengakses layanan pedagang, sama seperti McKelvey, merasa sangat frustrasi.
Solusi mereka adalah perangkat kecil berbentuk kotak yang dicolokkan ke port headphone smartphone. Siapa pun dapat menerima pembayaran kartu kredit di mana saja. Pembaca kartu Square pertama hanya biaya 10 dolar, mengubah setiap ponsel menjadi sistem titik penjualan.
Square mencerminkan filosofi yang sama dengan Twitter: menghapus rintangan dan mendemokratisasi akses. Jika Twitter memberikan setiap orang platform untuk siaran, maka Square memberikan setiap pengusaha kemampuan pemrosesan pembayaran yang hanya dimiliki oleh perusahaan besar.
Perusahaan ini resmi diluncurkan pada tahun 2010.
Kali ini, Dorsey mengambil pelajaran dari pengalaman Twitter. Dia membangun sistem operasional yang lebih kuat, merekrut manajer berpengalaman, dan fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan daripada penyebaran viral.
Pada tahun 2015, Twitter terjebak dalam kesulitan di bawah kepemimpinan baru. Pertumbuhan pengguna terhenti, harga saham turun. Pesaing seperti Facebook dan Instagram menarik lebih banyak perhatian.
Dewan direksi meminta Dorsey untuk kembali ke posisi CEO, tetapi mengajukan syarat yang belum pernah terjadi sebelumnya: dia harus terus menjabat sebagai CEO Square. Para kritikus mempertanyakan apakah ada orang yang dapat secara efektif mengelola dua perusahaan publik besar pada saat yang sama.
Dia memiliki kantor di dua perusahaan, mengatur jadwal harian hingga menit, bergantung pada tim kepemimpinan untuk memberikan arah strategis.
Pengaturan ini berhasil. Twitter stabil, Square terus tumbuh, dan go public pada November 2015. Kedua perusahaan diuntungkan dari ketajaman desain Dorsey serta kemampuannya untuk menyederhanakan dan mencari solusi yang sederhana.
CEO yang dipecat belajar untuk menjadi seorang pemimpin.
Membangun Mata Uang Masa Depan
Dalam proses membangun kembali karirnya di Dorsey, ia menemukan Bitcoin. Cryptocurrency ini mencerminkan prinsip-prinsip yang ia pelajari dalam sistem penjadwalan: desentralisasi, komunikasi peer-to-peer, menghilangkan perantara.
"Bitcoin telah mengubah segalanya," dia menyatakan pada tahun 2018. Jika dia tidak mengelola Twitter dan Square, dia akan sepenuhnya berkomitmen pada Bitcoin.
Dia tidak puas hanya dengan dukungan verbal. Pada tahun 2020, Square menginvestasikan 50 juta dolar untuk membeli Bitcoin, lalu menambahkan 170 juta dolar. Melalui Cash App Square, dia memungkinkan jutaan orang yang belum pernah memiliki cryptocurrency untuk mengakses Bitcoin.
Dorsey juga mendirikan Spiral, sebuah departemen yang mendanai pengembangan Bitcoin sumber terbuka. Berbeda dengan sebagian besar proyek kripto yang berorientasi pada keuntungan, misi Spiral adalah altruistik: untuk meningkatkan infrastruktur Bitcoin bagi semua orang.
Namun, saat ia menjabat sebagai CEO Twitter untuk kedua kalinya, platform tersebut semakin ketat dalam hal penyaringan. Pemilihan umum 2016 mengungkapkan bagaimana kekuatan asing memanfaatkan Twitter untuk menyebarkan informasi palsu. Sidang Kongres dan boikot dari pengiklan juga menjadi hal yang biasa.
Setelah pemilihan umum 2020, tantangan mencapai puncaknya. Twitter mulai memberi label pada tweet yang kontroversial dan akhirnya menangguhkan akun-akun profil tinggi, termasuk akun Presiden Trump, setelah kerusuhan di Capitol pada 6 Januari.
Dorsey membela keputusan-keputusan ini, menganggapnya sebagai hal yang perlu, tetapi ia juga mengakui dampaknya. "Saya percaya ini adalah keputusan yang tepat untuk Twitter," tulisnya saat membahas penutupan akun Trump. "Tetapi saya juga percaya, penting untuk meninjau dampak tindakan ini terhadap dialog publik global yang lebih luas."
Pengalaman ini menguatkan keyakinannya yang semakin meningkat: platform terpusat memiliki terlalu banyak kekuasaan. Dia mulai mendanai penelitian alternatif terdesentralisasi, termasuk proyek Bluesky yang didukung oleh Twitter, untuk mengembangkan protokol media sosial terbuka.
Pada 29 November 2021, Dorsey mengundurkan diri sebagai CEO Twitter untuk kedua kalinya. Surat pengunduran dirinya menjelaskan alasannya: "Saya memutuskan untuk meninggalkan Twitter karena saya percaya perusahaan sudah siap untuk berpisah dari pendirinya."
Berbeda dengan keluar untuk pertama kalinya, kali ini pengunduran diri ini adalah sukarela dan terencana. Ia telah mempersiapkan penerusnya, Chief Technology Officer Parag Agrawal, dan percaya bahwa Twitter membutuhkan kepemimpinan tanpa beban era pendiri.
Tidak sampai setahun kemudian, Elon Musk mengakuisisi Twitter seharga 44 miliar dolar dan mulai menerapkan visinya. Dorsey mempertahankan 2,4% saham, tetapi hampir tidak pernah mengomentari perubahan ini secara publik.
Setelah meninggalkan Twitter, Dorsey menjadi seorang pendukung desentralisasi. Ia menyumbangkan 14 Bitcoin untuk mendukung Nostr, sebuah protokol jaringan sosial desentralisasi yang tidak memerlukan server pusat atau kontrol perusahaan.
Di Block, ia meningkatkan investasi pada proyek Bitcoin. Perusahaan mengembangkan chip penambangan Bitcoin 3 nanometer dan meluncurkan Bitkey, dompet self-custody yang dirancang untuk pengguna mainstream. Perangkat keras penambangan Block menggunakan desain modular, dengan perkiraan umur pakai sepuluh tahun, bukan standar industri 3 hingga 5 tahun.
Saat ini, Dorsey berdiri di persimpangan teknologi dan ideologi. Melalui Block, ia membangun infrastruktur keuangan untuk dunia pasca-bank tradisional. Melalui advokasi Bitcoin dan pendanaan Nostr, ia mendorong alternatif untuk platform internet yang ada.
Inti dari semua ini adalah keyakinannya bahwa individu seharusnya mengendalikan kehidupan finansial dan digital mereka sendiri. Bitcoin menghilangkan ketergantungan pada bank dan pemerintah. Nostr menghilangkan ketergantungan pada perusahaan platform. Dompet self-custody menghilangkan ketergantungan pada bursa.
Ini semua adalah ungkapan filosofi politik yang menghargai kedaulatan individu daripada kontrol institusi.
Dorsey masih fokus pada masa depan, seperti ketika dia memimpikan peta kota waktu nyata. Proyeknya saat ini mencerminkan bahwa ia percaya infrastruktur internet terpenting masih dalam pembangunan.
Pemindai polisi yang awalnya menginspirasi dia masih memengaruhi pemikirannya tentang komunikasi. Informasi terbaik adalah yang ringkas, jelas, dan dapat ditindaklanjuti.
Mereka memberi tahu Anda di mana seseorang berada dan ke mana mereka akan pergi.
Segala sesuatu yang lain adalah kebisingan.
Prestasi Dorsey tidak terbatas pada Twitter atau Block. Dia menunjukkan bahwa sistem yang kompleks dapat disederhanakan tanpa kehilangan fungsinya.
Pemindai masih berdetak. Dia masih mendengarkan. Dia masih membangun peta dari segala sesuatu yang terjadi secara langsung.
Demikianlah pengantar tentang Jack Dorsey.