Para ahli memperingatkan "waktu telah tiba"! Penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (FED) dapat memicu ledakan baru untuk alts.

Pada tahun 2025, ketika indeks S&P 500 mencapai rekor tertinggi, Federal Reserve bersiap untuk memulai penurunan suku bunga pertama dalam siklus ini. Menurut pandangan Kobeissi Letter, kombinasi makroekonomi yang tidak biasa ini—pasar saham dengan valuasi tinggi, inflasi yang membandel, dan pelepasan likuiditas—mungkin menjadi katalisator yang mendorong altcoin memasuki putaran ledakan berikutnya.

Siklus Penurunan Suku Bunga Dimulai: Latar Belakang Makro yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya

(sumber: Bloomberg)

Pasar secara umum memperkirakan bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam keputusan suku bunga pada 17 September, dan akan terus melonggarkan kebijakan sebelum akhir tahun. Berbeda dengan penurunan suku bunga sebelumnya yang terjadi selama resesi ekonomi atau pasar saham yang lesu, penurunan suku bunga kali ini terjadi di tengah rasio harga terhadap buku indeks S&P 500 yang mencapai 5,3 kali, mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, bahkan melampaui puncak sebelum Depresi Besar 1929 dan gelembung internet 2000.

Data historis menunjukkan bahwa ketika pasar saham berada dalam 2% dari titik tertinggi historis (seperti pada tahun 2019 dan 2024), S&P 500 sering kali melanjutkan tren pump yang kuat selama setahun ke depan, yang juga dapat mendorong aliran dana ke aset pertumbuhan tinggi, termasuk cryptocurrency dan alts.

Aliran Dana Menuju Aset Berisiko: Alts Menyambut Jendela Emas

(Sumber: Trading View)

Penurunan suku bunga akan melepaskan lebih banyak Likuiditas dan mendorong investor untuk mencari aset dengan imbal hasil yang lebih tinggi di bawah tekanan inflasi. Emas dan Bitcoin (BTC) telah menunjukkan kinerja yang mencolok dalam lingkungan ini, masing-masing naik 450% dan 105% sejak 2023.

Untuk altcoin seperti Ethereum (ETH), Ripple (XRP), Chainlink (LINK), terutama proyek yang terkait dengan kecerdasan buatan (AI) dan keuangan terdesentralisasi (DeFi), lingkungan makro seperti ini mungkin membawa dorongan modal yang lebih kuat.

Faktor Pendorong: Valuasi Tinggi + Pertumbuhan GDP + Likuiditas yang Dibebaskan

Kobeissi Letter menunjukkan bahwa kondisi ekonomi saat ini sangat khusus:

· Pasar saham mencetak rekor tertinggi, rasio harga terhadap buku indeks S&P 500 mencapai 5,3 kali

· Tingkat pertumbuhan GDP mencapai 3%, menunjukkan ketahanan ekonomi

· Tingkat inflasi lebih tinggi 110 basis poin dari target jangka panjang Federal Reserve

Dalam situasi ini, penurunan suku bunga berarti pembuat kebijakan bersedia untuk melepaskan likuiditas di tengah valuasi tinggi dan inflasi tinggi, yang dapat memicu putaran baru pencarian aset berisiko tinggi.

Potensi Risiko: Selisih Antara Besaran Penurunan Suku Bunga dan Ekspektasi Pasar

Meskipun prospek jangka panjang optimis, fluktuasi jangka pendek tidak dapat diabaikan. Jika Federal Reserve menurunkan suku bunga lebih rendah dari yang diperkirakan pasar, atau mengeluarkan sinyal hati-hati dalam pernyataan kebijakan, ini dapat memicu koreksi jangka pendek pada saham dan cryptocurrency.

Oleh karena itu, trader jangka pendek perlu memperhatikan reaksi pasar setelah pertemuan FOMC bulan September, sementara pemegang jangka panjang mungkin mendapatkan peluang penempatan yang lebih baik di tengah volatilitas.

Kesimpulan

Di tengah pasar saham yang overvaluasi, pertumbuhan ekonomi yang stabil, dan periode penurunan suku bunga yang akan datang, pasar alts mungkin sedang berada di ambang ledakan baru. Bagi investor yang optimis tentang pertumbuhan jangka panjang, ini bisa menjadi jendela emas yang langka. Namun, perbedaan kebijakan jangka pendek dan fluktuasi sentimen pasar masih perlu dihadapi dengan hati-hati. Untuk lebih banyak informasi pasar dan analisis mendalam, silakan ikuti platform resmi Gate.