Hampir 25% orang dewasa yang memiliki akses Internet di Asia dapat memiliki cryptocurrency

Sebuah laporan dari Protocol Theory dan CoinDesk menunjukkan bahwa hampir 25% orang dewasa yang memiliki internet di kawasan Asia – Pasifik dapat memiliki koin kripto. Survei terhadap 4.020 orang di 10 negara menunjukkan bahwa kurangnya akses ke layanan keuangan tradisional adalah pendorong utama yang mendorong permintaan aset digital, di mana stablecoin diterima oleh hampir 18% pengguna di pasar negara berkembang.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa pertumbuhan yang akan datang bergantung pada kemampuan penggunaan crypto dalam kehidupan sehari-hari, di mana partisipasi saat ini dipimpin oleh kegunaan dan integrasi, bukan lagi berdasarkan spekulasi. Stablecoin, remittance, dan aset tokenisasi semakin menjadi fondasi nyata dari ekonomi digital lintas batas.

Meskipun tingkat penerimaan masih lambat karena dompet dan bursa yang kompleks, kerangka hukum yang sedang berkembang di negara-negara membantu mendorong kepercayaan. Lebih dari 70% orang di ekonomi yang sedang berkembang menganggap regulasi sebagai faktor penting.