Ekspansi Raksasa Stablecoin: Strategi Dual-Chain Tether

Tether sebagai pemimpin industri stablecoin, dapat memperoleh keuntungan sebesar 13 miliar dolar AS setiap tahun hanya dari bunga obligasi pemerintah, menjadikannya salah satu perusahaan teknologi finansial paling menguntungkan di dunia. Namun, saat meninjau model bisnisnya, Tether menemukan bahwa meskipun mereka mendapatkan keuntungan yang besar dari penerbitan dan pengelolaan USDT, namun "bagi hasil ekonomi on-chain" yang sebenarnya tidak berhasil masuk ke dalam kantong mereka.

USDT menyumbang hampir $100.000 biaya Gas setiap hari di Ethereum, yang merupakan lebih dari 6% dari total pengeluaran biaya transaksi Ethereum. Di jaringan Tron, pengaruh USDT bahkan lebih signifikan. Data terbaru di blockchain menunjukkan bahwa volume transfer USDT dan konsumsi Gas di Tron telah mencapai lebih dari 98% dari total, bisa dikatakan bahwa kemakmuran transaksi di Tron hampir sepenuhnya bergantung pada USDT.

Jaringan Tron saat ini menghasilkan pendapatan on-chain lebih dari 2,1 juta dolar AS per hari, dengan pendapatan tahunan mencapai 770 juta dolar AS. Sebagian besar berasal dari biaya transfer frekuensi tinggi USDT. Jumlah transaksi on-chain di seluruh jaringan Tron mencapai 2,46 juta dalam 24 jam, dengan rata-rata biaya transaksi sekitar 0,85 dolar AS, yang pada dasarnya konsisten dengan tarif rata-rata on-chain USDT.

Bagi Tether, ini adalah contoh klasik dari "ketidakseimbangan penangkapan nilai". Penerbitan USDT dan mereknya telah membawa arus pengguna yang besar dan permintaan yang stabil, tetapi semua biaya transaksi dan bonus ekosistem di blockchain jangka panjang "dipajaki" oleh infrastruktur, bukan oleh Tether itu sendiri. Ini tidak hanya melemahkan kekuatan strategis Tether dalam jaringan pembayaran dan penyelesaian di blockchain di masa depan, tetapi juga membuatnya kehilangan inisiatif ketika menghadapi ancaman baru seperti stablecoin yang dikembangkan sendiri oleh Tron, bahkan aliran pengguna yang teralihkan.

Ini juga merupakan alasan mendasar mengapa Tether sepenuhnya berinvestasi dalam ekosistem rantai stabilcoin miliknya. Melalui model rantai eksklusif, Tether tidak hanya dapat "mengembalikan biaya transaksi dan keuntungan ekosistem yang besar" yang sebelumnya mengalir ke rantai publik lainnya ke "sistemnya sendiri", tetapi juga dapat membangun siklus tertutup di tingkat B2B payment, penyelesaian yang sesuai, dan kolaborasi industri.

Langkah pertama Tether adalah diam-diam mendukung sebuah rantai baru bernama Plasma pada akhir 2024. Plasma menggunakan jaringan utama Bitcoin sebagai lapisan penyelesaian akhir, mewarisi keamanan UTXO, dan langsung kompatibel dengan EVM di lapisan eksekusi. Yang terpenting, semua transaksi di rantai dapat langsung membayar gas dengan USDT, transfer USDT sepenuhnya gratis.

Plasma juga diam-diam menyisipkan dua chip. Chip pertama adalah "privasi asli". Transaksi di blockchain secara default bersifat publik, tetapi jika pengguna perlu menyembunyikan alamat dan jumlah, mereka cukup mencentang opsi di dompet untuk masuk ke mode penyembunyian; saat menghadapi audit atau persyaratan kepatuhan, mereka juga dapat memilih untuk mengungkapkan dengan selektif. Chip kedua adalah "likuiditas Bitcoin". Plasma berjanji untuk menggunakan jembatan tanpa izin, untuk membawa BTC asli ke dalam blockchain secara mulus, dengan kolam dolar Tether yang dalam, pertukaran dengan slippage rendah dan pinjaman stablecoin dengan jaminan BTC dapat dilakukan dalam satu lingkungan yang sama.

Plasma memasukkan penerbitan, peredaran, dan penarikan ke dalam ekosistem mereka sendiri, Tether juga akan mendapatkan lebih banyak kekuasaan penetapan harga dan suara, secara logis memegang gerbang biaya dari jaringan ini.

Berbeda dengan Plasma yang merupakan L2 Bitcoin, Stable adalah sebuah rantai L1, meskipun sama-sama menggunakan USDT sebagai gas dan transfer USDT antar pihak gratis, namun ditujukan untuk audiens yang sama sekali berbeda: institusi keuangan global, penyelesaian perusahaan, penyelesaian besar, keuangan perusahaan berbasis rantai, B2B lintas batas, dan bukan untuk ritel/skenario kecil.

Saluran perusahaan Stable secara tepat menyediakan "jalur cepat" untuk aliran dolar besar, sesuai, dan berlatensi rendah, di mana lembaga kliring, bank kustodian, bahkan dapat menggunakan protokol jembatan USDT0 untuk memindahkan stablecoin yang mereka miliki tanpa perlu khawatir tentang rantai mana yang digunakan oleh pihak lain.

Dua rantai memiliki pembagian kerja yang jelas: Plasma menyelesaikan pengalaman pengguna di rantai, menggunakan 0 Gas untuk mengubah aliran kecil menjadi volume besar; Stable menyelesaikan kepatuhan institusi, menggunakan jalur khusus untuk menyelesaikan volume besar menjadi keuntungan tinggi yang berkelanjutan. Tujuan bersama mereka hanya satu - agar USDT tidak lagi dibatasi oleh tarif rantai publik mana pun, dan tidak lagi "dipotong" oleh ekosistem tunggal mana pun. Dari pengiriman uang sehari-hari hingga puluhan ribu ton kedelai, semua aliran dolar akhirnya harus kembali ke buku besar yang dikuasai oleh Tether sendiri, ini adalah tujuan akhir dari "kontra serangan kekuasaan rantai".

Selain itu, Tether mungkin akan mendirikan perusahaan baru di AS, menerbitkan stablecoin baru yang ditujukan khusus untuk skenario pembayaran lokal, sementara USDT yang ada masih akan fokus pada pasar internasional dan daerah berkembang.

Dengan tiga strategi ini, Tether sedang membangun ekosistem stablecoin yang komprehensif, dari ritel hingga institusi, dari pembayaran sehari-hari hingga perdagangan komoditas, secara menyeluruh memperluas pengaruh dan kendalinya di bidang stablecoin.