BTC mencatatkan penurunan mingguan terbesar kedua baru-baru ini, pasar memperdagangkan ekspektasi resesi ekonomi AS

Minggu ini, harga BTC dibuka pada 94265,47 dolar AS dan akhirnya ditutup pada 80699,17 dolar AS, turun 14,39% sepanjang minggu, dengan rentang mencapai 15,29%. Meskipun volume transaksi sedikit menurun dibandingkan minggu lalu, namun masih tetap tinggi. Harga BTC telah jatuh di bawah kisaran kotak 89000~110000 dolar AS sebelumnya, mengalami penarikan besar dari kenaikan baru-baru ini.

Selama dua minggu terakhir, pasar BTC mengalami volatilitas yang signifikan.

Di satu sisi, ketidakpastian kebijakan AS meningkat, saham AS mulai memperdagangkan ekspektasi "resesi ekonomi", mengembalikan sebagian besar kenaikan baru-baru ini. Ini juga menyebabkan BTC mengalami arus keluar dana terbesar sejak ETF spot-nya didirikan.

Di sisi lain, Amerika Serikat telah menyampaikan beberapa sinyal positif dalam regulasi dan aplikasi aset kripto, termasuk undang-undang cadangan BTC di tingkat negara bagian. Ini menunjukkan bahwa lingkungan kebijakan dan skenario aplikasi aset kripto di Amerika Serikat sedang secara bertahap membaik.

Namun, pergerakan harga jangka pendek terutama dipimpin oleh sentimen investor. Dengan penurunan saham AS, BTC turun 14,39% minggu ini, mencatatkan penurunan mingguan terbesar kedua baru-baru ini. Meskipun tidak jatuh di bawah titik terendah 28 Februari, namun telah menembus level support penting seperti rata-rata pergerakan 200 hari. Indeks sentimen ketakutan pasar juga kembali jatuh ke "ketakutan ekstrim" di 20 poin.

Dengan dirilisnya data pekerjaan non-pertanian pada hari Jumat dan pernyataan dari ketua Federal Reserve, indeks saham AS mengalami rebound dan stabil. Namun, pergerakan jangka pendek hingga menengah masih tidak jelas, tergantung pada data ekonomi AS dan arah kebijakan. Pergerakan BTC masih akan terpengaruh oleh kinerja saham AS, sementara sulit untuk bergerak secara independen dari pasar secara keseluruhan.

Data Ekonomi Makro

Data lapangan kerja AS yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan tanda-tanda perlambatan ekonomi. Jumlah pekerjaan non-pertanian pada bulan Februari meningkat sebesar 151.000, sedikit di bawah ekspektasi pasar. Tingkat pengangguran secara tak terduga naik dari 4% menjadi 4,1%, mencapai level tertinggi dalam hampir 4 bulan.

Ketua Federal Reserve menyatakan bahwa meskipun ada ketidakpastian, kondisi ekonomi AS saat ini secara keseluruhan baik, dan pasar tenaga kerja tetap seimbang. Federal Reserve akan tetap berhati-hati dan tidak terburu-buru untuk menyesuaikan kebijakan suku bunga, dan akan dengan sabar menunggu situasi menjadi lebih jelas. Ketidakpastian yang dihadirkan oleh perubahan kebijakan masih cukup tinggi, dan Federal Reserve sedang mengevaluasi dampak dari perubahan tersebut.

Ketua Federal Reserve juga menyatakan bahwa jika ekonomi tetap kuat dan inflasi tidak dapat turun lebih lanjut ke target 2%, mungkin akan mempertahankan tingkat suku bunga saat ini. Namun, jika pasar tenaga kerja secara tak terduga melemah atau inflasi menurun secara signifikan, mereka mungkin mempertimbangkan untuk kembali menurunkan suku bunga.

Berdasarkan tanda-tanda kelemahan data ekonomi dan penyesuaian pasar saham, pasar memperkirakan bahwa Federal Reserve mungkin akan menurunkan suku bunga tiga kali tahun ini, sekitar 75 basis poin.

Dampak ini menyebabkan indeks dolar turun 3,52% sepanjang minggu, ditutup pada 103,882. Nasdaq rebound pada hari Jumat, ditutup di atas garis tahunan, dan S&P 500 juga ditutup di atas garis 200 hari. Imbal hasil obligasi AS 2 tahun sedikit naik, sementara obligasi AS 10 tahun naik lebih dari 1,89%.

Data pekerjaan pada hari Jumat memberikan sedikit perbaikan pada ekspektasi yang sebelumnya diturunkan secara signifikan oleh para trader. Namun, kekhawatiran tentang resesi atau stagflasi di AS belum sepenuhnya terhapus. Apakah rebound pasar saham AS dan BTC dapat bertahan masih perlu diamati lebih lanjut, dan apakah sudah mencapai titik terendah untuk berbalik arah masih memerlukan lebih banyak petunjuk dari data ekonomi.

Salah satu dukungan psikologis bagi para bull adalah bahwa tren naik baru-baru ini telah hampir sepenuhnya dibalik di pasar saham AS. Ketiga indeks utama telah kembali ke level awal November tahun lalu.

Analisis Teknis

Dibandingkan dengan saham AS, BTC tetap mempertahankan kekuatan relatif, saat ini harganya masih lebih tinggi sekitar 15% dibandingkan awal November tahun lalu.

Secara teknis, pergerakan BTC masih belum optimis. Telah turun dari kisaran kotak sebelumnya, dan beroperasi di bawah garis tren pertama bull market. Sejak titik tertinggi historis pada 21 Januari, BTC telah membentuk saluran penurunan, sering menekan untuk rebound.

Pada malam Minggu, para penjual pendek kembali menyerang pasar, BTC kembali turun dan jatuh di bawah rata-rata pergerakan 200 hari. Intensitas penyesuaian ini dan kinerja yang lemah mirip dengan kinerja pasar pada kuartal ketiga tahun lalu. Pasar dalam jangka pendek sudah dalam keadaan oversold yang ekstrem, tetapi untuk membalikkan tren negatif mungkin masih memerlukan lebih banyak kondisi eksternal dan waktu.

Analisis Tekanan Jual

Setelah panic sell yang menembus level support minggu lalu, tekanan jual minggu ini menurun secara signifikan. Pemegang jangka pendek dan panjang secara total menjual 147351 BTC, kembali ke level normal. Namun, stok di bursa meningkat lebih dari 5000 BTC, menunjukkan bahwa meskipun tekanan jual berkurang, kekuatan beli masih belum cukup.

Data di blockchain menunjukkan bahwa tingkat keuntungan mengambang pasar secara keseluruhan adalah 198%, pemegang jangka panjang adalah 347%, dan pemegang jangka pendek mengalami kerugian mengambang 6%. Pemegang jangka pendek terus berada dalam keadaan tertekan. Dalam pasar bull, pemegang jangka pendek yang berada dalam keadaan kerugian mengambang sering kali merupakan kesempatan baik untuk masuk di tengah.

Stablecoin dan ETF spot BTC

Dibandingkan dengan minggu lalu, terjadi aliran bersih keluar 40,81 miliar dana dari dua saluran, sementara tekanan aliran dana minggu ini sedikit mereda, dengan total aliran masuk sebesar 12,95 juta USD. Di antaranya, aliran masuk stablecoin mencapai 21,07 juta USD, dan aliran keluar ETF BTC spot sebesar 7,19 juta USD. Aliran keluar dana dari saluran ETF adalah salah satu sumber tekanan jual yang menyebabkan pasar turun.

Pada bulan Februari, 11 ETF BTC spot di Amerika mengalami arus keluar terbesar sejak disetujui, mencapai 2,3 miliar dolar AS. Memasuki bulan Maret, arus keluar masih berlanjut tetapi dengan skala yang sedikit menurun. Kelompok yang keluar termasuk jual beli oleh investor ritel dan institusi, serta penutupan posisi oleh trader arbitrase kontrak berjangka. Dari jalur penyaluran, stabilisasi harga BTC memerlukan stabilisasi pasar saham AS, dan pemegang ETF beralih dari arus keluar bersih menjadi arus masuk bersih.

Indikator Siklus

Sebuah mesin data menunjukkan, indikator siklus BTC adalah 0.375, menunjukkan bahwa pasar berada dalam periode kenaikan.