Bitcoin telah turun lebih dari 12,8% dari level tertinggi sepanjang masa 124.457 dolar, breakdown jalur dukungan tren bullish selama bertahun-tahun dan membuat investor khawatir tentang risiko penyesuaian yang lebih dalam.
Grafik harga BTC mingguan | Sumber: TradingViewNamun, sejarah menunjukkan bahwa penyesuaian seperti itu pada akhirnya dapat menjebak beruang.
Bitcoin berisiko turun ke 80.000dolarjika dukungan RSI melemah
Dalam siklus sebelumnya, Bitcoin sering pulih di sepanjang jalur dukungan parabola, menganggapnya sebagai pilar dari kenaikan harga. Penurunan sementara di bawah garis parabola ini tidak selalu berdampak serius, selama momentum ( yang diukur dengan indeks kekuatan relatif RSI) masih tetap kuat.
Masalah sebenarnya sering muncul ketika Bitcoin kehilangan dukungan parabol dan RSI secara bersamaan.
Grafik harga BTC 2 minggu | Sumber: TradingViewPada tahun 2013, pergerakan breakdown itu membuka jalan bagi penurunan 85%, dari sekitar 1.150 menjadi 150 dolar. Pada tahun 2017, pola serupa menyebabkan penurunan 84%, dari hampir 20.000 menjadi 3.100 dolar.
Baru-baru ini, pada tahun 2021, Bitcoin gagal mempertahankan dukungan parabola dan RSI, menyebabkan harga turun 77%, dari 69.000 menjadi sekitar 15.500 dolar.
Pada tahun 2025, Bitcoin telah jatuh di bawah garis dukungan tren banyak tahun pada akhir bulan Agustus, tetapi RSI tetap berada di atas tren naik, menjaga harapan pemulihan.
Tantangan sebenarnya akan muncul jika RSI breakdown dukungan tren-nya. Langkah ini dapat menarik BTC ke rata-rata bergerak eksponensial 50 minggu (EMA 50-2 minggu) mendekati 80.000 dolar pada akhir tahun 2025, mirip dengan penurunan sebelumnya.
Harga Bitcoin turun hanya merupakan “fakeout”
Analisis terkenal BitBull menggambarkan langkah breakdown turun saat ini sebagai kemungkinan "fakeout" (tanda palsu). Menurutnya, bahkan sebuah sumbu candlestick yang menyerah di bawah 100.000 dolar juga sesuai dengan skenario sebelumnya dari Bitcoin, untuk mengusir investor yang lemah sebelum bersiap untuk pemulihan yang kuat.
Grafik harga BTC 2 minggu | Sumber: BitBullDalam hal itu, level harga 80.000–100.000 dolar dapat menjadi target dari pihak beruang dan sekaligus menjadi landasan potensial untuk langkah kenaikan berikutnya.
Analis pasar SuperBro juga sependapat dengan pandangan ini, mengutip model Pi Cycle Top, yang sebelumnya merupakan sinyal yang dapat diandalkan untuk puncak siklus Bitcoin.
Indikator Pi Cycle Top | Sumber: GlassnodeIndikator ini dibangun berdasarkan dua rata-rata bergerak harga Bitcoin: rata-rata bergerak sederhana 111 hari (SMA 111) dan ganda rata-rata bergerak sederhana 350 hari (SMA 350 x 2).
Ketika SMA 111 yang lebih cepat naik dan melewati SMA 350 x 2 yang lebih lambat, ini menandakan bahwa Bitcoin sedang dalam keadaan terlalu panas. Sejarah menunjukkan bahwa persilangan ini pernah menandai puncak besar pada tahun 2013, 2017, dan 2021.
Saat ini, belum ada persimpangan yang terjadi. Menurut SuperBro, ini berarti Bitcoin belum mencapai puncak siklus. Analis memprediksi harga BTC akan mencapai puncak di level 280.000 dolar.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Bitcoin breakdown dukungan jangka panjang: Tanda palsu atau peringatan turun lanjut?
Bitcoin telah turun lebih dari 12,8% dari level tertinggi sepanjang masa 124.457 dolar, breakdown jalur dukungan tren bullish selama bertahun-tahun dan membuat investor khawatir tentang risiko penyesuaian yang lebih dalam.
Bitcoin berisiko turun ke 80.000 dolar jika dukungan RSI melemah
Dalam siklus sebelumnya, Bitcoin sering pulih di sepanjang jalur dukungan parabola, menganggapnya sebagai pilar dari kenaikan harga. Penurunan sementara di bawah garis parabola ini tidak selalu berdampak serius, selama momentum ( yang diukur dengan indeks kekuatan relatif RSI) masih tetap kuat.
Masalah sebenarnya sering muncul ketika Bitcoin kehilangan dukungan parabol dan RSI secara bersamaan.
Baru-baru ini, pada tahun 2021, Bitcoin gagal mempertahankan dukungan parabola dan RSI, menyebabkan harga turun 77%, dari 69.000 menjadi sekitar 15.500 dolar.
Pada tahun 2025, Bitcoin telah jatuh di bawah garis dukungan tren banyak tahun pada akhir bulan Agustus, tetapi RSI tetap berada di atas tren naik, menjaga harapan pemulihan.
Tantangan sebenarnya akan muncul jika RSI breakdown dukungan tren-nya. Langkah ini dapat menarik BTC ke rata-rata bergerak eksponensial 50 minggu (EMA 50-2 minggu) mendekati 80.000 dolar pada akhir tahun 2025, mirip dengan penurunan sebelumnya.
Harga Bitcoin turun hanya merupakan “fakeout”
Analisis terkenal BitBull menggambarkan langkah breakdown turun saat ini sebagai kemungkinan "fakeout" (tanda palsu). Menurutnya, bahkan sebuah sumbu candlestick yang menyerah di bawah 100.000 dolar juga sesuai dengan skenario sebelumnya dari Bitcoin, untuk mengusir investor yang lemah sebelum bersiap untuk pemulihan yang kuat.
Analis pasar SuperBro juga sependapat dengan pandangan ini, mengutip model Pi Cycle Top, yang sebelumnya merupakan sinyal yang dapat diandalkan untuk puncak siklus Bitcoin.
Ketika SMA 111 yang lebih cepat naik dan melewati SMA 350 x 2 yang lebih lambat, ini menandakan bahwa Bitcoin sedang dalam keadaan terlalu panas. Sejarah menunjukkan bahwa persilangan ini pernah menandai puncak besar pada tahun 2013, 2017, dan 2021.
Saat ini, belum ada persimpangan yang terjadi. Menurut SuperBro, ini berarti Bitcoin belum mencapai puncak siklus. Analis memprediksi harga BTC akan mencapai puncak di level 280.000 dolar.
Minh Anh