"Tanpa Amandemen Kedua, tidak akan ada Amandemen Pertama"

Amandemen Kedua adalah desentralisasi kekerasan; cryptocurrency adalah desentralisasi finansial.

---Membahas Amandemen Kedua melalui penembakan Charlie Kirk, dan cryptocurrency

Satu, Panggilan Kirk, Kekuatan Zaman

Memiliki kekuatan untuk menyeimbangkan pemerintah, hanya dengan itu kita tidak akan menyerah pada kekerasan, tetapi bertanggung jawab terhadap kebebasan.
Peristiwa Kirk yang tertembak bukanlah alasan untuk diam, melainkan panggilan untuk menjalankan kekuasaan.
Melucuti senjata rakyat, seperti mencabut gigi hukum; itu membuat yang kuat tak takut, dan yang lemah tanpa bantuan.
Amandemen Kedua dan cryptocurrency memiliki DNA yang serupa.
Amandemen Kedua adalah desentralisasi kekerasan; cryptocurrency adalah desentralisasi keuangan. Keduanya merupakan alat untuk melawan monopoli kekuasaan, dan merupakan perwujudan akhir dari kedaulatan individu di dunia fisik dan digital. Keduanya bersama-sama membentuk tembok pemisah terakhir untuk kebebasan.

II. Hantu Diktator, Asal Usul Sejarah dan Dasar Filosofis

Para pendiri Amerika sangat menyadari: tirani tidak datang tiba-tiba, itu selalu dimulai dengan melucuti senjata rakyat. Ketika rakyat kehilangan kemampuan untuk melawan, kebebasan menjadi kemurahan hati para penguasa.
Ini adalah hukum besi sejarah:
Pada tahun 1911, Turki membubarkan senjata orang Armenia. Pada tahun 1915, 1,5 juta orang Armenia dibunuh.
Pada tahun 1929, Uni Soviet menerapkan pendaftaran senjata. Selama 24 tahun berikutnya, 20 juta orang meninggal di Gulag.
Pada tahun 1935, Jerman Nazi melarang orang Yahudi memiliki senjata. Kita semua tahu apa yang terjadi selanjutnya.
Pada tahun 1972, Chili menerapkan kontrol senjata, setahun kemudian, setelah kudeta Pinochet: 3.200 orang dibunuh.
Setelah Khmer Merah berkuasa pada tahun 1975, mereka segera menyita semua senjata. Dalam empat tahun berikutnya, 2 juta orang (menghitung 1/4 dari total populasi) dibunuh.
Menurut hasil penelitian Prof. R.J. Rummel yang pernah mengajar di Yale, pada abad ke-20, jumlah warga sipil yang dibunuh oleh pemerintah negara ini adalah: 262 juta orang; sementara jumlah kematian akibat perang pada periode yang sama adalah: 133 juta orang.

Dasar-dasar filosofi
Locke memberi tahu kita bahwa ketika pemerintah melanggar kontrak sosial, rakyat berhak untuk menjatuhkannya. Tapi jika rakyat tidak memiliki senjata, dengan apa mereka akan menjatuhkan tirani? Dengan kotak suara? Stalin juga melakukan pemilihan. Dengan protes? Kendaraan lapis baja yang sering terlihat di televisi akan memberi tahu Anda jawabannya.
Amandemen Kedua adalah tentang keseimbangan kekuasaan yang ultimat. Ketika pemisahan kekuasaan gagal, ketika pemilihan dimanipulasi, ketika hukum dilanggar, rakyat yang bersenjata adalah asuransi terakhir bagi kebebasan.
Montesquieu berbicara tentang pemisahan kekuasaan, dan senjata rakyat adalah kekuatan keempat, yang merupakan garis pertahanan terakhir ketika semua bentuk penyeimbang lainnya gagal.

Tiga, keharusan teknologi, ketika pengaturan menjadi ilusi

Terlepas dari bagaimana kita berdebat di tingkat sejarah dan filosofi, gelombang teknologi AI sedang secara fundamental mengubah aturan permainan. Hari ini, mencoba untuk mengontrol kekuatan individu melalui legislasi, seperti mencoba melarang mesin cetak di era informasi, pasti akan menjadi usaha yang sia-sia. Para pendukung Amandemen Kedua sedang membangun "garis Maginot" secara teknis - sebuah garis pertahanan yang mahal dan tampaknya kokoh, tetapi dapat dengan mudah dilalui oleh teknologi baru.

AI dan pencetakan 3D yang mudah diakses tidak hanya membuat pembuatan senjata menjadi lebih mudah, tetapi juga secara signifikan menurunkan ambang batas untuk mendapatkan senjata pemusnah massal yang lebih besar, termasuk bahan peledak, senjata biokimia, dan drone.

Dari sudut pandang ini, kemunculan deepseek adalah salah satu pendorong terbesar dalam penyebaran teknologi pembuatan senjata, perlengkapan kedaulatan individu, dan perlawanan terhadap negara-negara berdaulat.
Kita segera akan menghadapi kenyataan seperti ini: di era demokratisasi teknologi, demokratisasi alat kekerasan adalah hal yang tidak terhindarkan.
Satu-satunya tindakan rasional bukanlah dengan sia-sia mencoba memasukkan jin kembali ke dalam botol, tetapi memastikan bahwa para calon korban, warga negara yang mematuhi hukum, juga memiliki hak dan senjata untuk melindungi diri mereka sendiri.

Ketika teknologi membuat negara tidak lagi dapat memonopoli produksi alat kekerasan, kontrak sosial harus dinegosiasikan kembali. Jika pemerintah secara teknis tidak dapat menjamin bahwa komitmennya untuk "melucuti senjata Anda" dapat diterapkan dengan cara yang sama kepada para penjahat, maka apa dasar moral dan logika yang dimilikinya untuk meminta warga yang mematuhi hukum untuk menyerahkan senjata secara sepihak?

Empat, logika paralel, cryptocurrency adalah Amandemen Kedua di bidang keuangan.

Amandemen Kedua di dunia keuangan: Jika pemerintah tidak dapat melindungi harta kita, kita melindungi diri kita sendiri dengan kriptografi. Jika bank sentral menghancurkan nilai mata uang, kita menciptakan mata uang kita sendiri.

Ketika kontrol terhadap aset tersebar di antara banyak individu, neraca kekuasaan tyrani kehilangan titik tumpu keuntungan.

"Tindakan kelompok kekerasan adalah rasional, mereka mengejar maksimisasi imbalan darah. ... Besarnya pembagian hasil menentukan kohesi kelompok. Jika mangsa tidak cukup, dan pembagian hasil tidak merata, maka kelompok akan terpecah, bahkan saling membunuh."

"Desentralisasi ekonomi kecil meningkatkan biaya penguasaan kelompok kekerasan. ... Sistem Baojia pada dinasti Ming dan Qing berusaha mengendalikan hasil setiap rumah tangga, tetapi penyembunyian dan pertanian yang terdesentralisasi oleh para petani menyebabkan efisiensi pajak yang rendah, yang pada akhirnya melemahkan basis kekerasan dinasti."

— "Hukum Imbalan Darah", Wu Si

Kryptocurrency mengungkapkan jiwa modern dari Amandemen Kedua, semuanya merupakan respons teknis dan filosofis terhadap ancaman yang sama—kekuatan terpusat yang tidak terkendali.

Lima, masa depan yang tak terhindarkan, individu bersenjata yang bertanggung jawab

Kita berada di persimpangan, perkembangan teknologi seperti AI akan memaksa kita untuk membuat pilihan yang mendasar: entah itu negara totaliter yang terpusat dan mengawasi secara menyeluruh, atau masyarakat bebas dengan kekuasaan yang terdesentralisasi dan hak kepemilikan individu yang diunggah ke blockchain. Ruang tengah dengan cepat menghilang.
Sepenuhnya menyerahkan keamanan pribadi dan harta benda kepada pemerintah bukan hanya bodoh, tetapi juga tidak etis. Ini adalah bentuk ketakutan, sebuah tanda ketidakpedulian terhadap diri sendiri dan keluarga.

Orang dewasa seharusnya bertanggung jawab atas keselamatan dan harta benda mereka, sama seperti mereka bertanggung jawab atas kesehatan mereka. Amandemen Kedua bukan untuk mendorong kekerasan, tetapi untuk mendorong tanggung jawab.

Hanya tanggung jawab yang dapat membuat hak ada selamanya dan kebebasan berlanjut.

"Tanpa Amandemen Kedua, tidak akan ada Amandemen Pertama"

-- Charlie Kirk (1993–2025)