Bayangkan, Blockchain finansial seperti sebuah kota pintar yang tak pernah berhenti. Di permukaan, Anda melihat neon yang berkilau dan kerumunan orang yang ramai, tetapi yang mendukung operasi kota ini adalah infrastruktur yang tidak terlihat—pasokan listrik, pengelolaan sumber daya air, pengolahan limbah, dan penjadwalan transportasi.

Di dunia keuangan yang ramai ini, perhatian sebagian besar orang tertarik pada kemewahan di permukaan, namun sering kali mengabaikan nilai inti dari infrastruktur kota — prediktabilitas, pemulihan, dan akuntabilitas. Dan Pyth seperti 'kumpulan pabrik tak terlihat' dan 'buku besar transparan' di kota ini.

Pabrik-pabrik yang tersebar di berbagai sudut kota ini memproses bahan baku tanpa henti siang dan malam. Pengujian kualitas yang terstandarisasi merakit produk setengah jadi menjadi produk akhir, sementara sistem logistik yang efisien memastikan produk-produk ini dapat dikirim tepat waktu ke berbagai titik kebutuhan. Setiap transaksi, setiap proses akan meninggalkan catatan yang jelas di buku besar. Jika terjadi kecelakaan, ada pengawasan video sebagai bukti; jika perlu kompensasi, ada aturan yang jelas untuk diikuti; jika sistem perlu dipulihkan, juga ada jadwal yang rinci untuk diacu.

Meskipun sulit untuk merangkum semua fungsi Pyth dalam satu kalimat, Anda dapat merasakan keteraturan dan efisiensi yang dibawanya dalam seluruh operasi kota.

Alur kerja Pyth mirip dengan jalur produksi yang cermat. Pertama adalah 'pengumpulan bahan baku' — bahan baku ini bukan angka yang muncul dari imajinasi, tetapi berasal dari data nyata yang diperoleh dari pasar, termasuk sampel dari berbagai periode perdagangan, kedalaman yang berbeda, dan tingkat kebisingan yang berbeda. Selanjutnya adalah 'pengujian kualitas standar', di mana nilai-nilai yang tidak normal akan disaring, penyebab data yang menyimpang akan dicatat, dan indikator stabilitas data akan dihitung. Produk setengah jadi yang lulus pemeriksaan akan diberi label dan masuk ke tahap berikutnya.

Kemudian adalah tahap 'perakitan dan sertifikasi', di mana beberapa produk setengah jadi diintegrasikan menjadi sebuah kesimpulan yang dapat digunakan untuk inferensi, dan dicap dengan stempel sertifikasi multi-pihak. Terakhir adalah tahap 'logistik dan penyangga', di mana sistem akan menyusun jadwal pengiriman optimal berdasarkan biaya, waktu konfirmasi, dan keadaan kemacetan di berbagai Blockchain. Jika terjadi kemacetan jaringan, sistem akan mengaktifkan saluran cadangan dan mekanisme penyimpanan sementara, memastikan data 'baik dikirim secara utuh, atau gagal dengan bersih'.

Ini bukan teori yang kosong, melainkan penerapan cerdas dari pengetahuan produksi industri ke dunia data. Dan peran buku besar yang transparan adalah untuk memastikan keterlacakan dan transparansi dari seluruh proses.