Bitcoin baru-baru ini melampaui angka 100 ribu dolar AS, lonjakan signifikan ini terutama berkat peluncuran ETF Bitcoin, yang telah menarik total aliran dana sebesar 40,3 miliar dolar AS. Namun, analisis pasar menunjukkan bahwa untuk mencapai pertumbuhan lebih lanjut dari 100 ribu dolar AS menjadi 150 ribu dolar AS, mungkin diperlukan injeksi dana tambahan sebesar 30 hingga 50 miliar dolar AS.

Misalkan kenaikan ini terjadi dalam satu tahun, dibutuhkan sekitar 80 juta hingga 136 juta dolar AS per hari, yang setara dengan membeli 800 hingga 1400 Bitcoin setiap hari dengan harga 100 ribu dolar AS. Meskipun secara teori tujuan ini dapat dicapai, namun kinerja pasar saat ini tidak memuaskan, berita negatif sering menyebabkan penurunan harga sekitar 10%.

Perlu dicatat bahwa beberapa investor institusi telah mulai mengambil keuntungan. Pada level harga 70.000, 98.000, dan 99.000 dolar AS, terdapat volume penjualan masing-masing sebesar 5 miliar, 6,6 miliar, dan 6 miliar dolar AS. Ini menunjukkan bahwa 105.000 hingga 112.000 dolar AS mungkin menjadi zona resistensi yang sulit ditembus.

Berdasarkan analisis pola terobosan selama sepuluh tahun terakhir, Bitcoin perlu terlebih dahulu menembus dengan kuat di 135.000 dolar AS untuk mencapai puncak baru antara 150.000 hingga 230.000 dolar AS. Namun, meskipun pada Maret 2024 sempat menembus area kuat, setelah itu mengalami konsolidasi selama 7 bulan, hingga November baru masuk ke area 100.000 dolar AS, dan hingga saat ini belum dapat menembus rentang harga kuat yang baru.

Saat ini pasar kekurangan narasi positif yang meyakinkan dan belum sepenuhnya dihargai, yang mungkin menjadi penyebab utama pembatasan kenaikan lebih lanjut dari Bitcoin. Investor harus memperhatikan dinamika pasar dengan cermat, melihat dengan rasional terhadap fluktuasi harga jangka pendek, sambil memperhatikan tren perkembangan jangka panjang dan faktor fundamental.