Menurut indikator ekonomi terbaru, tekanan inflasi tampaknya sedang mereda secara bertahap. Indeks harga produsen (PPI) pada bulan Agustus 2025 mengalami penurunan nyata sebesar 0,1% secara bulanan, data ini lebih rendah dari ekspektasi pasar yang sebesar 0,3% naik. Sebagai indikator pendahulu indeks harga konsumen (CPI), penurunan PPI menunjukkan bahwa momentum kenaikan harga konsumen di masa depan mungkin akan melemah.

Pada saat yang sama, pasar tenaga kerja juga menunjukkan tanda-tanda kelemahan. Penambahan pekerjaan non-pertanian pada bulan Agustus hanya meningkat 22.000 orang, jauh di bawah nilai sebelumnya dan ekspektasi pasar, mencerminkan bahwa permintaan ekonomi secara keseluruhan mungkin sedang melambat. Tren ini mungkin akan lebih lanjut menekan tekanan inflasi.

Selain itu, harga energi turun 1,07% pada bulan Juli, sementara kenaikan harga makanan terbatas, dengan hanya naik 0,05% secara bulanan pada bulan Juli. Faktor-faktor ini secara bersama-sama mendorong tren inflasi mereda. Mengingat angka dasar CPI tahunan sebesar 2,7% pada bulan Juli, CPI bulan Agustus mungkin sulit mencapai level ekspektasi pasar.

Indikator ekonomi ini secara keseluruhan memberikan sinyal yang relatif positif bagi pasar. Pelonggaran tekanan inflasi mungkin memberikan lebih banyak ruang gerak bagi pembuat kebijakan ekonomi, dan juga dapat mempengaruhi strategi alokasi aset oleh para investor. Namun, kita tetap perlu memantau data selanjutnya untuk mengevaluasi arah ekonomi dan tren inflasi secara menyeluruh.