Baru-baru ini, pasar Bitcoin menunjukkan tren naik yang mencolok. Dari awal September hingga sekarang, harga Bitcoin naik dari sekitar 108.000 dolar AS menjadi lebih dari 115.000 dolar AS, mencatat hampir 4% pertumbuhan dalam dua minggu. Meskipun kenaikan ini tampaknya tidak besar, namun mengingat keadaan pasar saat ini, makna yang terkandung di dalamnya tidak boleh dianggap remeh.

Analisis data di blockchain menunjukkan bahwa Bitcoin telah menembus titik harga penting—titik impas posisi untuk pemegang jangka menengah. Terobosan ini bisa menjadi pendorong kunci bagi Bitcoin untuk mencapai harga tertinggi dalam sejarah.

'Indikator 'harga pemegang jangka menengah' ini mewakili rata-rata biaya pembelian dari dompet yang menyelesaikan transfer Bitcoin terakhir dalam 3-6 bulan terakhir. Titik harga ini bukan hanya referensi penting dalam analisis teknis, tetapi juga dapat langsung mencerminkan perubahan emosi dari investor jangka menengah dan tekanan pasar yang potensial.

Saat harga Bitcoin berada di bawah level ini, pemegang jangka menengah umumnya berada dalam keadaan rugi, yang dapat memicu penjualan pasif dan memberikan tekanan turun pada pasar. Sebaliknya, setelah harga menembus level ini, pemegang mulai mendapatkan keuntungan, dan keinginan untuk menjual akan berkurang secara signifikan, yang dapat mendorong harga untuk naik lebih lanjut.

Saat ini, Bitcoin telah menembus level harga kunci ini, yang berarti sebagian besar pemegang jangka menengah telah mulai mendapatkan keuntungan. Fenomena ini dapat mengurangi tekanan penjualan di pasar, menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk kenaikan lebih lanjut dari Bitcoin.

Namun, investor tetap perlu berhati-hati. Meskipun terobosan ini membawa sinyal positif bagi pasar, namun pergerakan harga Bit masih dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi global, perubahan lingkungan regulasi, dan lain-lain. Investor harus mempertimbangkan semua faktor secara menyeluruh saat membuat keputusan, dan melihat perubahan pasar dengan rasional.