Belakangan ini, pasar memperkirakan bahwa The Federal Reserve (FED) mungkin akan memangkas suku bunga secara signifikan, yang memicu orang untuk melihat kembali situasi serupa di masa lalu. Melihat sejarah, tindakan The Federal Reserve (FED) yang menurunkan suku bunga sebesar 50 poin dasar sekaligus tidaklah umum, biasanya hanya diambil ketika ekonomi menghadapi tantangan atau krisis besar.

Merefleksikan beberapa dekade terakhir, "penurunan suku bunga yang signifikan" sering kali disertai dengan volatilitas ekonomi yang parah dan guncangan serius pada kepercayaan pasar. Pada Maret 2020, pandemi Covid-19 tiba-tiba melanda seluruh dunia, menyebabkan kegiatan ekonomi hampir terhenti dan pasar keuangan terjebak dalam penurunan panik. Menghadapi situasi darurat ini, The Federal Reserve (FED) mengambil langkah untuk menurunkan suku bunga sebesar 50 poin dasar, kemudian dengan cepat menurunkan suku bunga menjadi nol dan melaksanakan kebijakan pelonggaran kuantitatif besar-besaran.

Melihat kembali, selama krisis keuangan internasional tahun 2008, ekonomi Amerika Serikat berada di ambang kehancuran, likuiditas sistem keuangan menurun secara drastis. Untuk mencegah kehancuran sistemik dan resesi ekonomi yang mendalam, The Federal Reserve (FED) melakukan penurunan suku bunga yang besar secara berulang kali, dengan tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pada tahun 2001, ekonomi Amerika Serikat juga menghadapi serangkaian guncangan. Meletusnya gelembung saham teknologi memicu resesi, sementara peristiwa '9·11' semakin memperburuk tekanan ekonomi dan psikologis. Pada tahun itu, The Federal Reserve (FED) beberapa kali menurunkan suku bunga, dengan penurunan sekali sering mencapai 50 poin dasar, berusaha untuk menstabilkan pasar dan meningkatkan kepercayaan.

Dapat dikatakan bahwa pemangkasan suku bunga sekali sebesar 50 poin dasar adalah 'tindakan luar biasa' dalam kebijakan moneter, seperti suntikan semangat bagi ekonomi, serta merupakan sinyal peringatan. Tindakan ini menunjukkan tekad bank sentral untuk mendukung ekonomi, namun juga dapat memperdalam kekhawatiran pasar terhadap prospek ekonomi.

Namun, terkait dengan kondisi ekonomi Amerika Serikat saat ini, meskipun ada tekanan penurunan, tidak muncul risiko ekstrem seperti pada krisis sebelumnya. Oleh karena itu, kemungkinan The Federal Reserve (FED) untuk secara langsung menurunkan suku bunga sebesar 50 poin dasar dalam waktu dekat tetap rendah.

Namun, perhatian pasar terhadap kebijakan The Federal Reserve (FED) masih terus berlanjut. Investor dan analis sedang mempertimbangkan berbagai indikator ekonomi dan pernyataan pejabat bank sentral, berusaha memprediksi arah kebijakan moneter di masa depan. Bagaimanapun juga, penyesuaian kebijakan moneter akan memiliki dampak penting pada pasar keuangan, dan investor perlu tetap waspada untuk menyesuaikan strategi mereka.