Dalam bidang Aset Kripto, Bitcoin (BTC) telah lama dianggap sebagai pemimpin industri, sementara aset digital lainnya sering disebut sebagai 'Token alternatif'. Ethereum (ETH) sebagai salah satu yang terkemuka di antara Token alternatif, telah membangun ekosistem dan posisi pasar sendiri.

Seiring dengan evolusi pasar, terutama dengan diperkenalkannya kontrak bursa dan ETF, standar untuk menentukan apakah suatu aset kripto adalah 'arus utama' juga sedang berubah. Saat ini, token yang didukung oleh cadangan keuangan perusahaan yang terdaftar atau yang telah diluncurkan/akan diluncurkan ETF sering dianggap sebagai pilihan yang lebih bernilai investasi.

Berdasarkan standar baru ini, berikut Aset Kripto yang mungkin menarik perhatian investor: Ethereum (ETH), Solana (SOL), Binance Coin (BNB), Sui (SUI), Litecoin (LTC), Dogecoin (DOGE), Ripple (XRP), Hype (HYPE), Cardano (ADA), Polkadot (DOT), dan Hedera (HBAR).

Token-token ini mungkin mempertahankan stabilitas nilai tertentu bahkan di saat pasar sedang lesu karena dukungan institusi dan potensi pengembangan ETF. Namun, pergerakan harga mereka pada akhirnya tergantung pada sentimen pasar secara keseluruhan, strategi investor institusi, dan aliran dana.

Investor harus menyadari bahwa meskipun token ini dianggap 'mainstream', mereka tetap memiliki risiko tinggi. Kenaikan pasar biasanya disebabkan oleh peningkatan permintaan dan aliran dana, sementara penurunan mungkin disebabkan oleh faktor sebaliknya. Oleh karena itu, analisis pasar yang komprehensif dan penilaian risiko tetap sangat penting dalam pengambilan keputusan investasi.