Pasar perdagangan seperti perjalanan panjang yang harus dilalui, banyak orang akhirnya memilih perdagangan dengan Candlestick telanjang. Namun, ini tidak berarti mereka telah mencapai puncak tertinggi dalam perdagangan.

Sebenarnya, proses penguasaan trading sering kali dimulai dari yang sederhana, kemudian menjadi kompleks, dan akhirnya kembali ke yang sederhana. Trader yang baru masuk ke pasar mungkin akan dengan rakus mempelajari berbagai teori, baik itu investasi nilai maupun analisis teknis, mereka akan mencoba menggunakan berbagai indikator, dan menetapkan banyak kondisi penyaringan untuk sistem trading mereka, berharap dapat meningkatkan tingkat akurasi.

Seiring berjalannya waktu, mereka akan secara bertahap menyadari bahwa indikator-indikator ini memiliki lag, dan tidak ada teori perdagangan yang dapat memprediksi arah pasar dengan akurat. Ketika mereka mempersempit fokus mereka pada satu Candlestick, mereka mungkin salah mengira bahwa mereka telah memahami inti dari perdagangan.

Pemahaman ini sering kali diperkuat oleh contoh beberapa trader sukses. Misalnya, sistem perdagangan terkenal Turtle Trading didasarkan pada breakout titik tertinggi 20 hari Candlestick untuk melakukan operasi masuk. Contoh-contoh ini mungkin membuat orang semakin yakin bahwa fokus pada perdagangan Candlestick telanjang adalah arah yang benar, karena jika semua indikator teknis tidak dapat memprediksi pergerakan pasar, maka langsung memperhatikan Candlestick tampaknya merupakan pilihan terbaik.

Namun, pemahaman ini masih memiliki jarak dengan para ahli perdagangan sejati. Banyak trader, termasuk penulis, telah berputar-putar dalam tahap ini selama bertahun-tahun.

Akhirnya, trader puncak yang sejati akan menyadari bahwa Candlestick itu sendiri sebenarnya tidak penting, yang benar-benar penting adalah harga itu sendiri. Pada tahap ini, trader tidak akan lagi terjebak pada berapa banyak Candlestick sebelumnya yang harus dilanggar untuk menjadi titik masuk terbaik, karena angka ini hanya mempengaruhi frekuensi perdagangan, semakin besar nilai tersebut berarti semakin sedikit jumlah perdagangan, tetapi tidak dapat secara substansial meningkatkan kualitas perdagangan.

Kebijaksanaan tertinggi dalam trading adalah kembali ke esensi, fokus pada perubahan harga, bukannya terikat oleh berbagai indikator dan sistem yang kompleks. Ini adalah proses yang memerlukan waktu dan akumulasi pengalaman, di mana setiap trader perlu menjalani jalannya sendiri untuk akhirnya menemukan metode trading yang sesuai untuk dirinya.