Dalam mitologi kuno Tiongkok, kisah Nüwa yang menggunakan batu lima warna untuk memperbaiki langit memiliki makna yang dalam. Batu lima warna melambangkan keragaman dan kerja sama, seperti peran komunitas Somnia di dunia Blockchain saat ini.

Komunitas Somnia bagaikan batu lima warna modern, mengumpulkan kebijaksanaan para pengembang, kesabaran para investor, umpan balik para pengguna, dan imajinasi para kreator. Perpaduan kekuatan yang beragam ini adalah kunci untuk mengisi kekosongan dunia on-chain.

Teknologi memang penting, tetapi kohesi komunitas juga sangat diperlukan. Somnia bukan hanya sebuah blockchain yang muncul, tetapi juga sebuah panggung yang menyambut partisipasi berbagai pihak. Di sini, penyediaan dana, pengembangan aplikasi, penyebaran konten, dan berbagai kekuatan lainnya berinteraksi untuk bersama-sama membangun dunia baru blockchain.

Setiap individu yang berpartisipasi dalam komunitas Somnia, bagaikan sepotong batu lima warna di tangan Nüwa. Suara, pembangunan, dan interaksi mereka bersama-sama menjalin gambaran masa depan Blockchain. Inilah makna mendalam dari komunitas: bukan sekadar spekulasi sederhana, tetapi partisipasi aktif dalam proses membentuk kembali dunia.

Ekosistem blockchain di masa depan tidak akan lagi bergantung pada satu 'dewa', melainkan didukung oleh kekuatan dari banyak individu. Keunikan Somnia terletak pada penjelasannya yang jelas tentang konsep ini dan penerapannya dalam praktik.

Dari dewi Nüwa yang memperbaiki langit dalam mitos hingga Somnia 'ᴡᴇʙ3 memperbaiki langit' dalam kenyataan, keduanya menyampaikan keinginan manusia yang sama: untuk membangun kembali ketertiban dalam kekacauan dan mencari harapan di tengah retakan. Somnia sedang mengubah fabel kuno ini menjadi praktik teknologi modern, memberikan energi dan kemungkinan baru ke dunia blockchain.