Layanan internet yang kamu gunakan setiap hari baru saja meluncurkan stablecoin miliknya.

Tulisan oleh: Sleepy.txt

Anda mungkin belum pernah mendengar tentang Cloudflare, tetapi selama Anda berselancar di internet, hampir tidak mungkin untuk menghindari layanan mereka.

Perusahaan ini adalah "raksasa tak kasat mata" di dunia internet, baik saat Anda memesan makanan, menonton video pendek, membuka email, atau masuk ke sistem perusahaan, kemungkinan besar Anda melewati jaringannya. Ia berfungsi sebagai pelindung digital yang besar dan akselerator, menyediakan perlindungan keamanan dan layanan distribusi konten untuk hampir sepertiga dari situs web di seluruh dunia.

Ketika halaman web yang Anda akses dapat terbuka dalam sekejap, dan aplikasi favorit Anda dapat menahan serangan hacker, sering kali ada sosok Cloudflare di baliknya. Ia adalah "listrik, air, dan gas" sejati dari internet, yang mendukung aliran data global yang efisien dan aman sebagai infrastruktur dasar.

Pada 25 September, Cloudflare membuat keputusan strategis yang ikonis, memperluas peta infrastruktur mereka ke dimensi baru, mengumumkan peluncuran stablecoin mereka sendiri—NET Dollar.

Mengapa menerbitkan stablecoin sendiri?

CEO Cloudflare Matthew Prince memberikan jawabannya, "Selama beberapa dekade, model bisnis internet dibangun di atas platform iklan dan transfer bank. Dan era internet berikutnya akan didorong oleh pembayaran per transaksi, pembayaran kecil, dan mikrotransaksi."

Cloudflare menghasilkan lebih dari 1,6 miliar dolar AS per tahun dan menangani triliunan permintaan setiap hari, dianggap sebagai listrik, air, dan gas dari internet. Namun, dalam jaringan digital yang besar ini, pembayaran adalah satu-satunya aspek yang tidak berada di bawah kendalinya. Perasaan kehilangan kendali ini semakin mengganggu banyak perusahaan besar.

Apple harus menyelesaikan ratusan miliar dolar untuk pengembang App Store setiap tahun, Amazon harus menangani arus dana yang besar dari penjual pihak ketiga, dan Tesla harus menjaga hubungan pembayaran dengan lebih dari 3.000 pemasok di seluruh dunia. Semua raksasa ini menghadapi gesekan yang sama, yaitu periode penyelesaian yang panjang, biaya transaksi yang tinggi, dan kepatuhan lintas batas yang rumit. Yang lebih penting, mereka kehilangan kendali atas inti dari ekosistem mereka.

Ketika bisnis semakin terdigitalisasi dan terotomatisasi, infrastruktur keuangan yang tertinggal ini menjadi hambatan. Oleh karena itu, perusahaan besar memilih untuk merespons dengan cara yang lebih langsung; jika tidak dapat mengubah sistem lama, maka mereka akan membangun sistem baru sendiri.

Mengapa perusahaan besar membutuhkan stablecoin mereka sendiri

Kemunculan NET Dollar membuat orang memikirkan kembali motivasi penerbitan stablecoin. Berbeda dengan produk seperti USDT dan USDC yang mengejar sirkulasi universal, titik awal penerbitan token oleh Cloudflare lebih pragmatis, mereka ingin terlebih dahulu menyelesaikan masalah pembayaran dalam ekosistem bisnis mereka.

Perbedaan di balik ini tidak kecil.

USDT dan USDC sejak awal menjadikan seluruh pasar kripto sebagai target, mengandalkan penerimaan yang luas untuk mengumpulkan skala; sementara NET Dollar saat ini lebih mirip sebagai "mata uang internal", yang dirancang khusus untuk jaringan bisnis Cloudflare.

Tentu saja, batasan tidaklah tetap. PYUSD dari PayPal adalah contoh yang jelas, ketika pertama kali diluncurkan pada tahun 2023, hanya melayani sistem pembayaran PayPal itu sendiri, namun kini telah mendukung ratusan jenis pertukaran cryptocurrency, jauh melampaui cakupan awal.

Stablecoin perusahaan mungkin juga demikian, memiliki peluang untuk beralih dari alat efisiensi internal ke skenario sirkulasi yang lebih luas.

Perbedaan kunci terletak pada motivasi. Penerbit stablecoin tradisional terutama mengandalkan investasi cadangan untuk menghasilkan uang, sementara perusahaan menerbitkan stablecoin untuk mengoptimalkan proses dan menguasai kendali. Titik awal yang berbeda ini akan menentukan perbedaan mereka dalam desain, aplikasi, dan jalur masa depan.

Bagi perusahaan besar, pembayaran selalu menjadi "jalan terakhir" dalam siklus bisnis, tetapi jalan ini dikuasai oleh bank dan lembaga pembayaran, dan ada masalah yang disebutkan di awal artikel. Oleh karena itu, menginternalisasi pembayaran ke dalam sistem sendiri dan membangun siklus tertutup yang dapat dikendalikan dengan stablecoin menjadi pilihan strategis bagi perusahaan besar.

Nilai sebenarnya dari stablecoin perusahaan terletak pada kemampuannya untuk tidak mengejar narasi yang terlalu tinggi, melainkan dapat dengan tepat memotong titik-titik sakit dalam proses, sehingga efisiensi meningkat secara signifikan.

Dalam keuangan rantai pasokan, nilai ini lebih mudah terlihat.

Keuangan rantai pasokan internasional pada dasarnya adalah sistem yang penuh gesekan. Sebuah pembayaran dari Amerika Serikat ke Vietnam harus melintasi beberapa zona waktu, berbagai mata uang, dan beberapa bank. Menurut data Bank Dunia, biaya pengiriman uang rata-rata global masih di atas 6%.

Rata-rata biaya transaksi untuk mengirim uang ke negara / wilayah tertentu (%)｜Sumber gambar: WORLD BANK GROUP

Sementara stablecoin perusahaan dapat memperpendek proses ini menjadi tingkat menit. Perusahaan Amerika dapat mengirimkan pembayaran langsung kepada pemasok di Vietnam dalam beberapa menit, dengan biaya turun di bawah 1%. Waktu pengiriman dana sangat dipersingkat, sehingga efisiensi perputaran seluruh rantai pasokan meningkat.

Lebih penting lagi, kepemilikan kekuasaan penyelesaian juga telah berubah.

Dulu, bank adalah perantara yang mengendalikan kecepatan dan biaya transaksi; sedangkan di jaringan stablecoin, perusahaan bisa memimpin tahap penting ini sendiri.

Selain efisiensi, biaya juga merupakan beban yang tidak bisa diabaikan oleh perusahaan. Kerugian nilai tukar dalam pembayaran lintas batas, biaya pemrosesan bank, biaya saluran organisasi kartu, tampaknya hanya pengeluaran kecil, tetapi jika terakumulasi cukup untuk menggerogoti daya saing perusahaan.

Makna stablecoin perusahaan terletak di sini, ia menghindari perantara keuangan tradisional dan membangun kembali struktur biaya. Perubahan ini tidak hanya terletak pada penurunan jumlah absolut, tetapi juga pada penyederhanaan dan transparansi struktur. Dalam model tradisional, perusahaan harus menghadapi sistem tarif yang rumit, biaya tetap, biaya proporsional, selisih nilai tukar, biaya perantara, dan metode perhitungan yang tidak transparan, sehingga sulit untuk diprediksi dengan akurat.

Di jaringan stablecoin, biaya hampir hanya tersisa satu item, yaitu biaya transaksi di blockchain. Biaya ini bersifat terbuka, dapat diprediksi, dan relatif stabil. Oleh karena itu, perusahaan dapat menghitung pengeluaran dan keuntungan dengan lebih akurat, dan pengambilan keputusan menjadi lebih pasti.

Perbandingan tahap pembayaran global keuangan tradisional dengan tahap pembayaran stablecoin｜Sumber gambar: SevenX Ventures

Lebih lanjut, pengelolaan arus kas itu sendiri dapat diubah. Praktik tradisional bergantung pada operasi manual dan sistem perbankan, prosesnya rumit, efisiensinya rendah, dan mudah terjadi kesalahan.

Ketika stablecoin perusahaan digabungkan dengan kontrak pintar, aliran dana dapat dieksekusi secara otomatis sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan. Pembayaran otomatis dilepaskan setelah pemasok mengirimkan barang dan diterima, dan dana segera dicairkan saat proyek mencapai tonggak tertentu. Perusahaan tidak perlu lagi memantau akun untuk melakukan operasi secara manual, melainkan menuliskan aturan dalam kontrak.

Perubahan yang dibawa oleh mekanisme ini tidak hanya peningkatan efisiensi. Logika pembayaran yang transparan dan tidak dapat diubah, mengurangi biaya kepercayaan antara kedua pihak yang bekerja sama, serta memungkinkan potensi sengketa diselesaikan lebih awal.

Dan ketika lebih banyak mitra dimasukkan ke dalam sistem pembayaran yang sama, efek jaringan mulai terlihat. Pemasok, distributor, mitra, dan bahkan pengguna akhir, semuanya menyelesaikan transaksi dalam stablecoin yang sama, nilai jaringan akan meningkat secara eksponensial.

Nilai ini tidak hanya tercermin dalam skala, tetapi juga akan membentuk efek penguncian. Begitu terintegrasi dalam sistem stablecoin suatu perusahaan, biaya untuk beralih ke sistem lain akan menjadi tinggi, bukan hanya biaya peralihan teknologi, tetapi juga biaya belajar, hubungan, dan bahkan biaya peluang.

Lapisan keterikatan ini akan menjadi benteng terkuat bagi perusahaan. Dalam persaingan yang ketat, perusahaan yang memiliki ekosistem stablecoin tidak hanya dapat mengendalikan biaya dan arus kas dengan lebih baik, tetapi juga dapat mengandalkan efek jaringan untuk memperkuat keunggulan jangka panjang.

Bagaimana stablecoin perusahaan masuk ke berbagai industri

Berbagai industri memiliki titik nyeri masing-masing, dan stablecoin perusahaan sedang dipertimbangkan sebagai solusi potensial. Meskipun mungkin belum diterapkan secara besar-besaran, mereka telah menunjukkan kemungkinan untuk terlibat dalam bisnis nyata.

Platform e-commerce: otomatisasi deposit, komisi, dan pengembalian dana

Untuk platform e-commerce, stablecoin sedang menjadi alat percobaan untuk membangun infrastruktur pembayaran generasi baru. Kerja sama antara Shopify dan Coinbase memungkinkan pedagang di 34 negara untuk menerima penyelesaian dalam USDC, tetapi ini baru permulaan.

Deposit jaminan yang dibayarkan saat merchant bergabung, dapat langsung ditulis ke dalam kontrak pintar, dan akan secara otomatis dikurangi saat pelanggaran terjadi, kemudian akan dikembalikan secara otomatis setelah masa kontrak berakhir. Komisi platform juga dapat diselesaikan secara real-time, setiap kali transaksi selesai, sistem secara otomatis mentransfer dari akun stablecoin merchant ke platform.

Proses pengembalian dana juga telah diubah. Dulu pengembalian dana lintas negara seringkali memakan waktu beberapa minggu dan harus melalui banyak proses bank; jika menggunakan stablecoin, dana bisa sampai dalam beberapa menit, pengalaman yang sangat berbeda.

Lebih jauh lagi, stablecoin dapat mendukung skenario pembayaran mikro. Konsumen dapat membayar untuk melihat halaman produk, membayar untuk rekomendasi yang dipersonalisasi, bahkan membayar untuk layanan pelanggan prioritas, yang merupakan transaksi kecil yang hampir tidak mungkin dilakukan dalam sistem pembayaran tradisional, kini dapat direalisasikan dalam lingkungan stablecoin.

Raksasa industri: Jaringan terpadu untuk pembayaran pemasok dan pembiayaan persediaan

Tingkat globalisasi industri manufaktur sangat tinggi, dan rantai pasok sering kali melintasi puluhan negara. Bagi perusahaan seperti Apple dan Tesla, mengkoordinasikan pembayaran, pembiayaan, dan jaminan dari ribuan pemasok adalah suatu rekayasa sistem yang besar.

Jika perusahaan-perusahaan ini menerbitkan stablecoin mereka sendiri, mereka dapat membangun jaringan pembayaran yang efisien dan rendah biaya di dalam. Pembayaran kepada pemasok hulu, pengaturan pembiayaan persediaan, pengelolaan jaminan kualitas, semua proses yang sebelumnya memerlukan lintas bank, lintas mata uang, dan bergantung pada banyak tenaga kerja, dapat dilakukan secara instan dalam jaringan yang sama.

Yang lebih penting, sistem pembayaran digital ini dapat terintegrasi dengan sistem manajemen yang ada di perusahaan. Ketika ERP mendeteksi kekurangan komponen, ia dapat secara otomatis memicu pemesanan dan menyelesaikan pembayaran; ketika sistem pengujian kualitas menemukan batch yang bermasalah, ia juga dapat segera memotong dana dari deposit pemasok.

Sebagai contoh Tesla, mereka memiliki lebih dari tiga ribu pemasok yang tersebar di lebih dari tiga puluh negara. Jika menggunakan stablecoin untuk penyelesaian, pemasok dapat langsung menggunakan "Tesla Coin", dan Tesla akan bertanggung jawab untuk pertukaran dolar AS, yang tidak hanya dapat mengurangi biaya, tetapi juga berarti memiliki kendali yang lebih kuat dalam aspek-aspek kunci.

Platform konten: jalur baru untuk pembagian dan pembayaran mikro

Industri konten sedang mengalami rekonstruksi yang didorong oleh para kreator. Baik itu platform video pendek seperti YouTube dan TikTok, atau platform tulisan seperti Substack dan Medium, tantangan terbesar adalah bagaimana mendistribusikan pendapatan secara efisien dan adil kepada kreator di seluruh dunia.

Stablecoin perusahaan dianggap sebagai salah satu solusi yang mungkin. Ini memungkinkan platform untuk segera menyelesaikan pembagian kepada kreator global, tanpa harus bergantung pada sistem perbankan lintas batas yang rumit, serta menghindari biaya tinggi. Lebih jauh lagi, mekanisme pembayaran mikro memungkinkan distribusi pendapatan dapat dipotong lebih halus.

YouTube setiap tahun harus membayar ratusan miliar dolar kepada kreator, tetapi metode pembayaran bervariasi di berbagai negara, fluktuasi nilai tukar mempengaruhi pendapatan aktual, dan proses pajak juga sangat rumit. Jika platform membangun jaringan stablecoin sendiri, maka dapat mewujudkan penyelesaian global yang benar-benar terintegrasi.

Mekanisme ini juga mungkin melahirkan model bisnis baru, di mana pembaca dapat membayar per artikel, penonton dapat membayar untuk potongan video tunggal, dan pendengar dapat membayar untuk sebuah lagu. Pembagian nilai yang lebih rinci tidak hanya memberikan imbalan yang lebih langsung kepada pembuat konten, tetapi juga akan mendorong mereka untuk menghasilkan konten yang berkualitas lebih tinggi.

Penyedia layanan cloud: Laboratorium penyelesaian ekonomi mesin

NET Dollar Cloudflare dapat dianggap sebagai contoh khas upaya penyedia layanan cloud dalam stabilcoin. Dengan perkembangan kecerdasan buatan dan Internet of Things, komunikasi dan transaksi antar mesin menjadi semakin sering. Karakteristiknya adalah frekuensi tinggi, jumlah kecil, dan sepenuhnya otomatis, sementara sistem pembayaran tradisional tidak dapat menampungnya.

Dalam skenario ini, sebuah model AI mungkin perlu membayar untuk memanggil API model lain, sebuah perangkat IoT harus menyelesaikan biaya daya komputasinya, dan sebuah mobil otonom perlu membayar untuk layanan peta. Pembayaran ini mungkin hanya beberapa sen atau bahkan beberapa sen, tetapi bisa dipicu ribuan kali dalam satu detik.

Stablecoin, terutama bentuk yang dirancang untuk perdagangan terprogram seperti NET Dollar, dapat mendukung pembayaran otomatis yang frekuensinya tinggi dan nominalnya rendah. Mesin hanya perlu memutuskan waktu, jumlah, dan objek pembayaran secara mandiri sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, tanpa perlu campur tangan manusia.

Untuk itu, Cloudflare bekerja sama dengan Coinbase untuk mendirikan yayasan x402, mengembangkan seperangkat protokol yang memungkinkan pembayaran dilakukan secara langsung antara mesin. Ketika sebuah model AI memanggil layanan model lain, biayanya akan diselesaikan secara instan. Eksplorasi semacam ini sedang membangun infrastruktur pembayaran yang diperlukan untuk ekonomi mesin di masa depan.

Antarmuka demo langsung x402 Trial yang dikembangkan oleh Cloudflare｜Sumber gambar: Cloudflare

Pertukaran stablecoin dan jaringan pembayaran B2B baru

Setelah setiap perusahaan besar menerbitkan stablecoin, masalah yang muncul adalah bagaimana "mata uang perusahaan" ini dapat saling berinteraksi. Jawabannya mengarah pada jaringan pembayaran B2B yang sepenuhnya baru.

Dalam jaringan seperti ini, stablecoin dari berbagai perusahaan dapat ditransfer secara mulus melalui protokol pertukaran, yang secara teknis mungkin bergantung pada kolam likuiditas dari bursa terdesentralisasi. Seorang vendor yang menerima pembayaran dalam "Tesla Coin" dapat segera menukarnya dengan "Apple Coin" atau dolar, tanpa perlu melalui sistem perbankan yang rumit.

Untuk membuat sistem ini benar-benar berfungsi, masih ada beberapa kendala yang perlu diatasi.

Pertama adalah penetapan harga berdasarkan nilai tukar. Bagaimana rasio pertukaran antara stablecoin dari berbagai perusahaan terbentuk? Ini mungkin memerlukan mekanisme penetapan harga berdasarkan penawaran dan permintaan yang mirip dengan pasar valuta asing.

Kedua adalah sumber likuiditas. Siapa yang akan menyediakan cukup likuiditas? Apakah bergantung pada pembuat pasar profesional, atau apakah ada saluran yang dibuka antara perusahaan? Saat ini belum ada kesimpulan, perlu eksplorasi lebih lanjut di industri.

Terakhir adalah manajemen risiko. Dalam proses penukaran, bagaimana cara mencegah risiko kredit dan risiko operasional? Ini bukan hanya masalah teknis, tetapi juga memerlukan panduan yang jelas di tingkat kepatuhan.

Stripe telah mencoba di arah ini. Pada Mei 2025, mereka meluncurkan model AI pembayaran pertama di dunia dan meluncurkan paket pembayaran stablecoin. Perusahaan hanya perlu mengaktifkannya dengan satu klik di platform untuk menyelesaikan penyelesaian menggunakan USDC di beberapa blockchain seperti Ethereum, Solana, Polygon.

Pemikiran Stripe sangat jelas, daripada menciptakan koin sendiri, lebih baik memungkinkan lebih banyak perusahaan untuk dengan mudah mengakses penyelesaian stablecoin, sehingga menjadikannya infrastruktur dasar untuk pembayaran stablecoin.

Yang lebih menarik, mungkin akan terbentuk "stablecoin aliansi industri" dalam industri tertentu. Misalnya, beberapa produsen mobil bergabung untuk menerbitkan "mobilcoin", yang mencakup penyelesaian seluruh rantai dari pengadaan suku cadang hingga penjualan kendaraan. Sistem mata uang terpadu ini dapat secara signifikan mengurangi biaya transaksi dan juga mendorong kolaborasi industri.

Kompleksitas rantai industri otomotif menjadikannya ladang percobaan yang paling cocok. Sebuah mobil melibatkan puluhan ribu komponen, dengan pemasok yang tersebar di seluruh dunia. Jika seluruh rantai menggunakan satu jenis stablecoin untuk penyelesaian, maka dapat menghindari proses redundan dari berbagai mata uang dan bank, yang sangat menyederhanakan pembayaran.

Keunggulan stablecoin berbasis aliansi juga sangat jelas. Skala industri cukup untuk mendukung likuiditas, model perdagangan distandarisasi, dan siklus tertutup mengurangi dampak terhadap sistem keuangan tradisional. Namun tantangan juga ada, bagaimana menyeimbangkan kepentingan berbagai perusahaan, apakah perusahaan besar akan memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkuat kontrol, dan apakah mekanisme tata kelola dapat tetap transparan, semua ini hanya dapat dicari jawabannya dalam praktik.

Semua gagasan tentang stablecoin perusahaan pada akhirnya harus berfokus pada kepatuhan regulasi. Baik itu perusahaan individu atau aliansi industri, untuk mendapatkan penerimaan pasar yang sebenarnya, harus ada pengelolaan cadangan yang transparan, audit pihak ketiga secara berkala, serta pengungkapan yang memadai kepada otoritas pengatur.

Pada bulan Juli 2025, Undang-Undang GENIUS di Amerika Serikat mulai berlaku, untuk pertama kalinya menetapkan batasan hukum yang jelas untuk penerbitan stablecoin. Stablecoin dengan skala penerbitan lebih dari 10 miliar dolar harus berada di bawah pengawasan federal, cadangan hanya dibatasi pada dolar AS, simpanan bank, atau obligasi pemerintah AS jangka pendek, dan harus sepenuhnya terpisah dari aset lain yang dimiliki oleh penerbit.

Pada bulan Agustus tahun yang sama, "Peraturan Stablecoin" di Hong Kong mulai berlaku. Ini mengharuskan penerbit untuk memiliki modal yang disetor minimal HKD 25 juta, menerima pengawasan berkelanjutan dan audit tahunan dari Otoritas Moneter, serta membangun sistem yang lengkap dalam hal pencegahan pencucian uang dan identifikasi pelanggan.

Bagi perusahaan, kepatuhan bukan hanya merupakan tuntutan "harus dilakukan", tetapi juga merupakan prasyarat untuk mendapatkan kepercayaan. Tanpa manajemen cadangan yang transparan dan dapat dipercaya, logika bisnis yang sekuat apapun sulit meyakinkan pemasok, mitra, dan pelanggan untuk mengikuti.

Stablecoin dan tatanan bisnis baru

Munculnya stablecoin perusahaan bukan hanya perubahan alat pembayaran, tetapi juga pertanda reorganisasi tatanan bisnis di masa depan.

Mereka menggabungkan pembayaran dan sistem secara mendalam, memberikan perangkat dan program kemampuan ekonomi independen. Mobil otonom dapat secara mandiri menyelesaikan pengisian daya dan penyelesaian saat daya rendah, robot industri dapat secara otomatis memesan pembelian saat bagian aus, sehingga mesin berubah dari "alat" menjadi subyek ekonomi yang sebenarnya.

Mikropembayaran memberikan logika distribusi baru bagi industri konten, video dapat dikenakan biaya per detik, novel dapat dikenakan biaya per bab, perangkat lunak dapat dikenakan biaya per fungsi. Pendapatan dibagi lebih rinci, dan mekanisme insentif pun berubah.

Setelah digabungkan dengan kecerdasan buatan, ruang imajinasi semakin terbuka. Begitu agen AI memiliki anggaran stablecoin, mereka dapat secara mandiri membeli data, daya komputasi, atau layanan lainnya untuk menyelesaikan tugas-tugas kompleks.

Pada bulan September 2025, Google meluncurkan Protokol Pembayaran Agen (AP2), bekerja sama dengan enam puluh lembaga untuk membangun saluran pembayaran bagi agen AI, sehingga mereka dapat melakukan penyelesaian langsung saat menjalankan tugas. Ini berarti AI tidak lagi hanya alat, tetapi memiliki kemampuan ekonomi sebagai "karyawan digital", membentuk hubungan kolaborasi baru dengan manusia.

Bagi bank dan perusahaan pembayaran, ini adalah tantangan struktural. Jika perusahaan dapat membangun sistem pembayaran dan penyelesaian sendiri, peran lembaga keuangan tradisional dalam penyelesaian lintas batas dan manajemen keuangan akan berkurang. Di masa depan, bank lebih mungkin beralih ke peran penjagaan cadangan, kepatuhan, dan audit, sementara perusahaan pembayaran perlu bertransformasi menjadi penyedia infrastruktur untuk stablecoin.

Dari perspektif yang lebih makro, stablecoin perusahaan mungkin menandakan munculnya tatanan bisnis baru. Dalam sistem ini, penciptaan dan distribusi nilai akan dilakukan dengan efisiensi yang belum pernah ada sebelumnya, dan hubungan bisnis juga akan menjadi lebih transparan dan efisien.

Dari nota Venesia abad pertengahan hingga stablecoin saat ini, logika selalu berfokus pada pencarian media pertukaran yang lebih efisien. Dalam perubahan yang didorong oleh teknologi ini, tidak ada perusahaan yang ingin memiliki tempat di ekonomi digital masa depan yang bisa berada di luar.