Dalam sistem bukti ZK, kita tidak hanya harus fokus pada throughput bukti, tetapi kita juga harus memperhatikan mekanisme pencocokan Prover, karena inilah yang benar-benar menentukan efisiensi dan keadilan.

Setelah tugas pembuktian diterbitkan, pihak yang menerima pesanan, strategi penetapan harga, pembagian tugas, serta aturan kompensasi kesalahan, secara langsung mempengaruhi tingkat penyelesaian tugas yang stabil, dan juga menentukan jalur konsumsi ZKC yang sebenarnya.

Bagi pengembang dan pengamat, beberapa indikator kunci berikut ini patut diperhatikan:

1. Keterlambatan pemadanan: dari waktu pemesanan hingga waktu penawaran yang berhasil
2. Selisih harga pemenang tender: Selisih harga P50/P95 mencerminkan kedalaman pasar
3. Proporsi penawaran satu node: digunakan untuk mencegah oligopoli pasar
4. Tingkat pembatalan tugas dan tingkat pengulangan: mencerminkan stabilitas sistem
5. Jumlah kasus arbitrase/denda: mencerminkan kekuatan pelaksanaan aturan
6. Proporsi pembagian tugas: Pembagian yang tinggi mendukung pemrosesan paralel, tetapi juga akan meningkatkan biaya koordinasi.

Optimasi indikator-indikator ini berarti bahwa mekanisme pencocokan pasar sedang secara bertahap diperbaiki, sehingga penggunaan ZKC dapat memiliki keberlanjutan. Dibandingkan dengan mengikuti airdrop dan harga pada hari pertama, mengamati indikator-indikator ini lebih mampu mencerminkan apakah proyek dapat mewujudkan pasar daya komputasi.

Dengan terus berkembangnya teknologi ZK, pentingnya mekanisme pencocokan akan semakin menonjol. Di masa depan, proyek-proyek yang dapat menjamin efisiensi sambil mempertimbangkan keadilan, akan mampu menonjol dalam persaingan pasar yang ketat. Oleh karena itu, kita harus lebih banyak mengikuti mekanisme inti ini, daripada terpesona oleh data permukaan.