Malam ini, Amerika Serikat mengumumkan data PCE inti (pengeluaran konsumsi pribadi) untuk bulan Agustus, dengan tingkat tahunan sebesar 2,9%, yang tepat sesuai dengan ekspektasi pasar. Rilis data ini segera memicu reaksi di pasar keuangan. Nilai tukar dolar mengalami penurunan, sementara harga Bitcoin cepat rebound dari di bawah $19,000, sesaat menyentuh level $19,500.

Reaksi pasar saat rilis data ekonomi makro ini menciptakan peluang langka bagi trader kontrak jangka pendek. Sebelum data diumumkan, pasar umumnya bersikap wait and see, dengan volatilitas yang rendah. Namun, setelah data diumumkan, harga akan segera bereaksi dengan jelas berdasarkan baik buruknya data tersebut. Trader berpengalaman biasanya akan menyiapkan perintah breakout dua arah sebelumnya, agar dapat menangkap pergerakan harga awal dalam arah manapun.

Namun, durasi rebound kali ini tidak berlangsung lama, yang menunjukkan bahwa sentimen pasar secara keseluruhan masih cenderung hati-hati. Mengingat pasar telah mengalami penurunan tertentu minggu ini, hanya satu data inflasi yang sesuai harapan tidak cukup untuk sepenuhnya membalikkan arah pasar. Bagi trader jangka pendek, kuncinya adalah dapat dengan cepat masuk dan keluar dari pasar, menangkap volatilitas tajam pada beberapa menit pertama setelah rilis data.

Namun, peristiwa ini sekali lagi menyoroti pengaruh data ekonomi makro terhadap pasar cryptocurrency. Investor dan trader perlu memperhatikan indikator ekonomi ini dengan cermat, karena mereka dapat memicu fluktuasi harga yang signifikan dalam jangka pendek. Sementara itu, ini juga mengingatkan kita bahwa dalam melakukan perdagangan cryptocurrency, kita tidak hanya harus memperhatikan perkembangan di dalam industri, tetapi juga harus mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi yang lebih luas.