Ukuran Blok, Batas Gas dan Skala: Dilema Ethereum

Saya telah menyaksikan seluruh debat batas gas ini berkembang dengan frustrasi yang semakin besar. Semua orang membicarakan peningkatan ukuran blok Ethereum seolah-olah itu hanyalah pengaturan sederhana yang bisa kita tingkatkan. Hukum Moore ini, Hukum Moore itu - tetapi apakah kita benar-benar memikirkan ini dengan matang?

Lihat, saya sudah menjalankan node sendiri, dan biarkan saya memberi tahu Anda, kami tidak hanya bermain dengan angka di sini. Kami berbicara tentang arsitektur fundamental yang menjaga Ethereum tetap terdesentralisasi. Ketika saya mendengar orang-orang dengan santai menyarankan peningkatan 33% menjadi 40 juta gas, saya tidak bisa tidak bertanya-tanya apakah mereka benar-benar mencoba menyinkronkan node baru-baru ini.

Sejarah menceritakan kisahnya dengan cukup jelas. Kami memulai dengan gas yang sangat sedikit, yaitu 5.000 gas per blok pada tahun 2015, dan melalui berbagai iterasi dan hard fork, kami sekarang berada di angka 30 juta. Setiap peningkatan datang dengan tantangan dan kompromi tersendiri. Ingat serangan DoS pada tahun 2016? Saya ingat. Jaringan praktis terhenti total sampai kami menerapkan Tangerine Whistle.

Mari kita bahas secara teknis sejenak. Ukuran blok bukan hanya tentang batas gas - ini tentang byte yang sebenarnya. Saat ini, skenario terburuk kami menempatkan kami pada blok sekitar 1,77MB. Itu mungkin tidak terdengar banyak pada tahun 2024, tetapi kalikan itu dengan ribuan blok per hari, dan validator independen rata-rata mulai merasakan tekanan.

Matematika tidak bohong. Jika kita meningkatkan gas limit menjadi 40 juta, ukuran blok dalam skenario terburuk melompat menjadi sekitar 2,5MB. Kemudian, pertimbangkan transaksi blob baru dari EIP-4844 - kita berpotensi melihat blok yang 7x lebih besar dari yang kita miliki sebelumnya. Koneksi internet rumah saya sudah kesulitan dengan waktu sinkronisasi, dan saya sudah menggunakan fiber!

Apa yang benar-benar mengganggu saya adalah bagaimana beberapa diskusi ini mengabaikan efek urutan kedua. Tentu, bursa besar dengan infrastruktur kelas industri mereka akan menangani blok yang lebih besar tanpa kesulitan. Tapi bagaimana dengan yang kecil? Para staker independen yang menjalankan node di apartemen mereka? Apakah kita bersedia mengorbankan partisipasi mereka demi sedikit lebih banyak throughput?

Dan jangan biarkan saya mulai membicarakan harga calldata. Menurunkan biaya dari 16 gas per byte non-nol menjadi 8 akan menggandakan ukuran blok terburuk kita. Dua kali lipat! Itu bukan optimisasi - itu hanya menunda masalah.

Saya tidak menentang skala - jauh dari itu. Tetapi saya ingin kita jujur tentang apa yang kita korbankan. Ethereum tidak berharga karena dapat memproses lebih banyak transaksi daripada beberapa pesaing Layer 1. Ini berharga justru karena mempertahankan desentralisasi sambil melakukan skala dengan bijaksana.

Menurut saya, tidak ada makan siang gratis di sini. Setiap peningkatan ukuran blok mengikis desentralisasi di margin. Mungkin itu adalah kompromi yang bersedia kita lakukan, tetapi setidaknya mari kita akui hal itu daripada berpura-pura kita bisa memiliki semuanya.

Intinya: Kita harus melangkah dengan hati-hati. Tentu, mudah untuk membangun sesuatu yang besar dan kuat - lihat saja blockchain korporat. Tetapi mempertahankan apa yang membuat Ethereum istimewa? Itu adalah tantangan yang sebenarnya, dan itu membutuhkan lebih dari sekadar meningkatkan dial kapan pun biaya transaksi terlalu tinggi.