Baru-baru ini, sebuah gambar kartun yang dihasilkan oleh AI menarik perhatian luas, menjadi simbol tantangan politik lain yang diluncurkan oleh Trump terhadap The Federal Reserve (FED). Seruan "Anda dipecat" dalam gambar tersebut tampak seolah-olah bercanda dan humor, namun sebenarnya merupakan tantangan serius terhadap independensi Bank Sentral Amerika, serta mencerminkan strategi politik khas Trump dalam konteks pemilihan.

Namun, esensi dari tontonan ini adalah gertakan dalam kerangka hukum. Hukum Amerika Serikat secara tegas menetapkan syarat ketat untuk mencopot ketua The Federal Reserve (FED), dan dalam sejarahnya tidak pernah ada preseden. Putusan Mahkamah Agung juga mengisyaratkan bahwa anggota The Federal Reserve (FED) memiliki perlindungan khusus, berbeda dengan pejabat administratif biasa. Trump menyadari hal ini, sebelumnya ia telah menekan Powell dengan alasan lain yang tidak berhasil, kini beralih menggunakan gambar kartun untuk "menyerang", yang hanya mengubah ketidakberdayaan hukum menjadi tekanan opini publik.

Inti dari perselisihan ini adalah pertarungan sengit untuk menguasai kebijakan moneter. Trump telah menyerukan penurunan suku bunga yang signifikan, berharap suku bunga diturunkan lagi sebanyak 300 basis poin. Ini kontras tajam dengan posisi Powell yang berpegang pada "pengambilan keputusan bertahap berdasarkan data". Meskipun The Federal Reserve (FED) telah menurunkan suku bunga tiga kali pada tahun 2024 dan sekali lagi menurunkan 25 basis poin pada tahun 2025, itu masih belum memenuhi tuntutan radikal Trump untuk kebijakan moneter yang longgar.

Perbedaan ini jauh lebih dari sekadar perselisihan kebijakan. Trump berusaha mengaitkan kebijakan moneter dengan agenda kampanyenya, berharap untuk merangsang ekonomi dalam jangka pendek melalui suku bunga rendah; sementara Powell tetap memegang tujuan jangka panjang untuk mempertahankan stabilitas harga. Perselisihan ini menyoroti kontradiksi antara tuntutan politik dan stabilitas ekonomi, serta memicu pemikiran tentang independensi Bank Sentral.

Seiring dengan dekatnya akhir masa jabatan Ketua Powell pada tahun 2026 dan berakhirnya masa jabatan anggotanya pada tahun 2028, pertempuran seputar kebijakan moneter ini mungkin akan semakin intens. Ini tidak hanya berkaitan dengan arah ekonomi Amerika Serikat, tetapi juga akan memiliki dampak mendalam pada pasar keuangan global. Bagaimana menjaga independensi Bank Sentral di tengah tekanan politik, menyeimbangkan stimulus jangka pendek dengan stabilitas jangka panjang, akan menjadi tantangan berkelanjutan yang dihadapi The Federal Reserve (FED).