Perkembangan terbaru dalam politik energi Timur Tengah: Baghdad telah menghentikan pembayaran kepada pemain utama minyak Rusia untuk operasi West Qurna-2. Sumber mengindikasikan bahwa pembekuan ini mencakup pengiriman minyak mentah dan penyelesaian tunai, sementara otoritas Irak berusaha mencari kerangka hukum yang menjaga operasional lapangan besar tersebut tetap berjalan. Langkah ini muncul di tengah permainan catur geopolitik yang kompleks yang mempengaruhi aliran energi global. Lapangan West Qurna-2 termasuk salah satu aset produksi terbesar Irak, sehingga gangguan operasional apa pun dapat menjadi penggerak pasar. Bagi mereka yang memantau risiko makro dalam komoditas dan efek riaknya di pasar aset tradisional dan digital, situasi ini patut diperhatikan karena volatilitas pasar energi sering berkorelasi dengan perubahan sentimen risiko yang lebih luas.