Trader yang Bangkit Kembali: 5 Pelajaran dari Shigeru Fujimoto

Pada usia 87 tahun, Shigeru Fujimoto membangun kembali kekayaannya setelah kehilangan semuanya di usia 66. “Warren Buffett dari Jepang” ini tidak menggunakan algoritma maupun bot—hanya ketepatan dan mentalitas. Berikut adalah 5 aturan yang mengubah permainan:

1. Hanya trading apa yang benar-benar kamu pahami

Fujimoto tidak pernah bertaruh secara acak. Mobil, semikonduktor, perusahaan dagang—sektor-sektor yang dikuasainya. Keunggulannya bukan keberuntungan, melainkan pengetahuan mendalam. Jika kamu tidak memahami pasar, jangan masuk.

2. IPO adalah tambang emas tetapi kamu perlu kesabaran

Di Jepang, IPO melonjak karena euforia. Fujimoto meraih ¥200M ($1.3M) dengan strategi sederhana: hindari kekacauan awal, masuk secara strategis setelah keributan, keluar saat momentum habis. Trader terbaik tidak berlari—mereka menunggu.

3. Tips panas adalah perangkap

Mengikuti tren secara buta = resep bencana. Menyalin para guru = gerakannya adalah strategi, bukan nasihat. Solusinya: riset sendiri. Para terbaik berpikir sendiri.

4. Obsesinya yang membedakan pemenang dari pecundang

Fujimoto tidak hanya melakukan trading—dia hidup di pasar. Mengamati pergerakan kereta barang untuk memprediksi saham logistik. Menganalisis aliran harian. Menganggap trading sebagai seni, bukan hobi. Kedalaman = insting tajam.

5. Kerugian hanya menyakitkan jika kamu tidak belajar dari mereka

Dia kehilangan 75% di tahun 90-an. Semuanya hilang dalam gempa bumi 1995. Pada usia 66, dia mulai dari nol tanpa keahlian komputer. Hasilnya: kembali lagi. Perbedaan antara kebangkrutan dan kebangkitan bukan keberuntungan—melainkan mentalitas.