Pada bulan ini tahun 2025, BTC mengalami penurunan yang signifikan, disebabkan oleh perubahan kebijakan makro, penarikan dana institusi, dan memburuknya sentimen pasar yang merupakan akumulasi dari berbagai faktor.

1. Ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve mendingin: Tingkat inflasi saat ini lebih tinggi dari target 2% Federal Reserve, ekspektasi penurunan suku bunga ini mendingin secara signifikan, yang meningkatkan daya tarik produk tetap seperti obligasi negara. Investor untuk menghindari risiko mengurangi preferensi risiko, sebagai aset berisiko dengan volatilitas tinggi, Bitcoin mengalami penarikan dana, yang merupakan faktor makro penting dalam penurunan ini.
2. Arus keluar dana ETF Bitcoin yang berlanjut: Sejak November, 10 ETF spot Bitcoin telah mengalami arus keluar bersih lebih dari 1,3 miliar dolar AS, di mana IBIT di bawah BlackRock pernah mengalami arus keluar 400 juta dolar AS dalam satu hari. Institusi terpaksa menjual Bitcoin spot untuk menghadapi penebusan, yang menyebabkan penurunan harga, dan semakin memperparah penebusan panik, membentuk siklus jahat yang memberikan tekanan jual yang berkelanjutan di pasar.
3. Penjualan Pemegang Jangka Panjang dan Likuidasi Leverage: Dalam sebulan terakhir, pemegang jangka panjang Bitcoin telah menjual lebih dari 320.000 BTC, mencerminkan kurangnya kepercayaan di pasar. Selain itu, pada bulan Oktober dan November sebelumnya, telah terjadi beberapa likuidasi paksa dalam skala besar, pada tanggal 5 November saja, lebih dari 2 miliar dolar aset kripto mengalami likuidasi, hampir 500.000 orang terkena likuidasi, penjualan panik semakin memperburuk penurunan harga.
4. Saham AS turun membawa aset berisiko melemah: Baru-baru ini, saham AS terus turun, seluruh sistem aset berisiko mengalami penarikan dana. Aset digital sebagai jenis yang sangat volatil sering kali menjadi yang pertama terkena dampak, penurunan saham AS lebih lanjut menular ke pasar cryptocurrency, membuat penurunan Bitcoin semakin jelas.