Harga Victoria VR

Victoria VR (VR) adalah mata uang kripto yang dirancang untuk realitas virtual dan ekosistem metaverse. Diluncurkan pada tahun 2021, beroperasi di blockchain Ethereum dan bertujuan untuk menciptakan dunia virtual berbasis blockchain yang mendalam. Victoria VR menggabungkan teknologi VR/AR, AI, NFT, dan gaming untuk menawarkan pengalaman digital yang unik. Per 2025-10-31, Victoria VR berada di peringkat #717 dengan harga Rp78.29. Dalam 24 jam terakhir, telah mengalami perubahan -0.38%, dengan volume perdagangan Rp4.15B. Kapitalisasi pasar saat ini berada di Rp637.42B. Victoria VR memiliki total pasokan 16.8B VR token, dengan 8.14B VR yang beredar. Harga tertinggi sepanjang masa adalah Rp10,221.24, dicapai pada puncak pasar kripto, sementara harga terendah sepanjang masa adalah Rp36.96. Proyek ini fokus pada penciptaan dunia virtual realistis yang dimiliki pengguna di mana pemain dapat menjelajah, membuat, dan mendapatkan keuntungan dari pengalaman mereka. Ini menggabungkan mekanisme play-to-earn, memungkinkan pengguna untuk mendapatkan token VR melalui berbagai aktivitas dalam dunia virtual. Seiring konsep metaverse semakin mendapat perhatian, Victoria VR berada dalam posisi yang berpotensi mendapat manfaat dari meningkatnya minat terhadap realitas virtual dan dunia digital berbasis blockchain di tahun-tahun mendatang.

Victoria VR dibuat dan diluncurkan pada 2 Desember 2021. Cryptocurrency inovatif ini beroperasi di platform Ethereum dan bertujuan untuk merevolusi ruang realitas virtual dan metaverse. Sejak awal peluncurannya, Victoria VR telah mendapatkan daya tarik di pasar kripto, saat ini berada di peringkat 717 dengan harga Rp78.29. Proyek ini menggabungkan teknologi VR/AR, AI, gaming, dan NFT untuk menciptakan pengalaman digital yang mendalam. Per 2025-10-31, Victoria VR memiliki persediaan yang beredar sebanyak 8.14B VR token dan total persediaan sebesar 16.8B VR. Koin ini telah menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan, dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp4.15B dan kapitalisasi pasar sebesar Rp637.42B. Terlepas dari fluktuasi pasar, Victoria VR terus menarik investor dan pengembang yang tertarik dengan pendekatan uniknya terhadap metaverse dan teknologi blockchain.

Pendiri Victoria VR adalah Ondrej Merta dan Adam Bém. Mereka mendirikan proyek ini pada tahun 2025 dengan visi menciptakan ekosistem realitas virtual revolusioner yang didukung oleh teknologi blockchain. Merta menjabat sebagai CEO, membawa pengalaman luas dalam pengembangan VR dan desain game. Bém mengambil peran sebagai CTO, memanfaatkan latar belakangnya dalam blockchain dan rekayasa perangkat lunak. Bersama-sama, mereka memimpin tim spesialis VR, artis 3D, dan pengembang blockchain yang bekerja untuk membangun metaverse imersif di mana pengguna dapat mengeksplorasi, membuat, dan menghasilkan uang dari pengalaman virtual menggunakan token VR. Keahlian para pendiri dalam VR dan blockchain telah sangat penting dalam mengembangkan fitur-fitur unik Victoria VR dan memposisikannya sebagai proyek terkemuka di pertemuan antara realitas virtual dan cryptocurrency.

Victoria VR (VR) beroperasi sebagai mata uang kripto berbasis blockchain yang dirancang untuk ekosistem virtual reality dan metaverse. Ini berfungsi di jaringan Ethereum sebagai token ERC-20, memungkinkan integrasi yang mulus dengan berbagai aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan platform. Token Victoria VR memiliki beberapa tujuan dalam ekosistemnya: 1. Tata Kelola: Pemegang token dapat berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan untuk pengembangan platform. 2. Mata uang dalam game: Pengguna dapat membeli barang virtual, lahan, dan layanan dalam metaverse Victoria VR. 3. Hadiah: Pemain mendapatkan token VR untuk menyelesaikan tugas, berpartisipasi dalam acara, dan berkontribusi pada ekosistem. 4. Staking: Pengguna dapat melakukan staking token mereka untuk mendapatkan pendapatan pasif dan manfaat tambahan. 5. Transaksi NFT: VR digunakan untuk membeli, menjual, dan memperdagangkan token non-fungible (NFT) dalam platform. Nilai token dipengaruhi oleh dinamika penawaran dan permintaan, pengembangan proyek, dan kondisi pasar secara keseluruhan. Per 2025-10-31, Victoria VR berada di peringkat #717 dengan harga Rp78.29 dan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp4.15B. Total suplai adalah 16.8B VR VR, dengan 8.14B VR dalam sirkulasi. Teknologi blockchain Victoria VR memastikan transaksi yang aman dan transparan serta kepemilikan aset digital dalam ekosistem virtual reality-nya, memposisikannya sebagai pemain kunci dalam pasar metaverse dan VR/AR yang terus berkembang.

Victoria VR menggunakan arsitektur blockchain hibrida yang menggabungkan elemen-elemen dari Ethereum dan teknologi proprietary-nya sendiri. Beroperasi di jaringan Ethereum sebagai token ERC-20, memanfaatkan keamanan dan kemampuan smart contract Ethereum. Selain itu, Victoria VR menerapkan solusi scaling layer-2 kustom untuk meningkatkan kecepatan transaksi dan mengurangi biaya. Tumpukan teknis meliputi: 1. Layer dasar Ethereum untuk keamanan dan interoperabilitas 2. Solusi layer-2 kustom untuk skalabilitas 3. Mekanisme konsensus yang dioptimalkan untuk VR proprietary 4. Smart contract khusus untuk pengelolaan aset VR 5. Jaringan penyimpanan terdesentralisasi untuk konten VR 6. Algoritma rendering dan optimasi berbasis AI Arsitektur ini memungkinkan Victoria VR untuk memproses transaksi khusus VR secara efisien sambil mempertahankan kompatibilitas dengan ekosistem Ethereum yang lebih luas. Sistem ini dirancang untuk menangani kebutuhan khusus aplikasi VR, termasuk transfer data bandwidth tinggi, interaksi latensi rendah, dan pengelolaan aset 3D yang kompleks. Per 2025-10-31, Victoria VR berada di peringkat #717 dengan harga Rp78.29 dan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp4.15B. Total pasokan adalah 16.8B VR VR, dengan 8.14B VR saat ini beredar. Peta jalan proyek mencakup peningkatan teknis lebih lanjut yang direncanakan untuk 2026 dan 2027 untuk mendukung pertumbuhan ekosistem metaverse VR.

Masa depan Victoria VR terlihat menjanjikan. Proyek ini bertujuan untuk merevolusi ruang VR dan metaverse dengan menciptakan dunia virtual berbasis blockchain yang immersif. Tonggak utama dalam roadmap mereka meliputi: 2025: Peluncuran platform utama Victoria VR dan ekspansi marketplace NFT. 2026: Integrasi NPC berbasis AI dan tools pembuatan konten pengguna yang canggih. 2027: Pengenalan kompatibilitas lintas platform dan peningkatan engine grafis. 2030: Implementasi umpan balik haptic seluruh tubuh dan teknologi antarmuka neural. 2035: Pencapaian grafis fotorealistik dan integrasi mulus dengan ekonomi dunia nyata. Tim secara aktif mengembangkan fitur-fitur baru dan kemitraan untuk meningkatkan adopsi. Dengan meningkatnya minat terhadap teknologi metaverse, Victoria VR berada dalam posisi yang baik untuk meraih pangsa pasar yang signifikan. Fokus proyek dalam menciptakan dunia virtual terdesentralisasi dan dimiliki pengguna sejalan dengan prinsip Web3, yang berpotensi mendorong nilai jangka panjang bagi pemegang token VR. Seiring berkembangnya industri VR/AR, Victoria VR bertujuan untuk berada di garis depan inovasi, terus meningkatkan platform dan ekosistemnya. Meskipun pasar kripto dapat bergejolak, prospek jangka panjang untuk Victoria VR tetap optimis, didukung oleh proposisi nilai uniknya dalam sektor metaverse yang berkembang pesat.