Raja Judi yang Dicari She Zhijiang Diekstradisi ke Tiongkok Setelah Perjuangan Hukum

She Zhijiang diekstradisi ke Tiongkok setelah perjuangan hukum selama tiga tahun di Thailand.

Departemen Keuangan AS memberlakukan sanksi terhadap kerajaan judi She, yang terkait dengan jaringan penipuan dan perdagangan manusia.

Kejahatan lintas batas di Asia Tenggara, termasuk perdagangan manusia dan kejahatan siber, telah meningkat pesat.

She Zhijiang, seorang bandar judi terkenal, telah diekstradisi dari Bangkok ke Tiongkok setelah perjuangan hukum yang panjang. Warga negara Tiongkok berusia 43 tahun ini, yang juga memegang paspor Kamboja, ditangkap pada bulan Agustus 2022 berdasarkan surat perintah penangkapan internasional. Menurut laporan Reuters, otoritas Thailand telah menerima pemberitahuan merah dari Interpol, yang dikeluarkan oleh Tiongkok, menuduh She menjalankan operasi judi online ilegal. Setelah lebih dari tiga tahun proses hukum, pengadilan Thailand menguatkan ekstradisinya, yang dilakukan pada hari Rabu.

Perjuangan Hukum dan Putusan Pengadilan

Ekstradisi She mengikuti beberapa tantangan hukum. Pada Mei 2024, pengadilan pidana Thailand memerintahkan ekstradisinya ke Tiongkok. Tim pembelanya mengajukan banding atas keputusan tersebut, tetapi putusan dikonfirmasi oleh pengadilan Thailand lainnya pada hari Senin. Polisi Thailand mengonfirmasi ekstradisi tersebut, dengan Letnan Jenderal Polisi Jirabhop Bhuridej menyatakan bahwa kasus ini menjadi prioritas tinggi bagi Tiongkok.

Dia memimpin operasi taruhan ilegal besar yang mencakup kompleks $15 miliar Shwe Kokko di perbatasan Thailand-Myanmar. Kasino online dan aktivitas permainan dari kompleks ini membuatnya sangat terkenal dan terkenal buruk. Pada September 2024, Departemen Keuangan AS memberlakukan sanksi terhadap sembilan perusahaan dan orang terkait Shwe Kokko karena mereka diidentifikasi sebagai bagian dari skema penipuan dan jaringan perdagangan manusia yang beroperasi di wilayah tersebut. Thailand, Myanmar, Laos, dan Kamboja tidak hanya ditandai oleh keberadaan operasi ilegal tersebut tetapi juga oleh perdagangan manusia dan kejahatan siber.

Proses Ekstradisi dan Kerja Sama Internasional

Tiongkok memainkan peran paling penting dalam ekstradisi She. Dalam kunjungannya kembali ke Tiongkok, sebuah pesawat Tiongkok dikirim ke Bandara Suvarnabhumi, Bangkok. Zhao Mengtao, seorang penasihat di kedutaan Tiongkok di Bangkok, mengucapkan terima kasih kepada otoritas Thailand atas bantuan mereka. Dia bahkan menyebutkan bahwa ekstradisi ini merupakan langkah untuk memperkuat aliansi Sino-Thai dalam perang melawan perjudian dan kejahatan terorganisir.

Di sisi lain, pengacara She, Sanya Eadjongdee, menyebut ekstradisi tersebut sebagai prosedur yang “aneh” tetapi tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Terlepas dari situasi hukum, She tetap menegaskan bahwa dia tidak bersalah dan membantah tuduhan terhadapnya. Dia menunggu sidang di Tiongkok, di mana pemerintah mengklaim bahwa dia menjalankan situs judi ilegal, mencuci uang, dan menggunakan Myanmar sebagai jalur untuk kegiatan tersebut.

Thailand, Myanmar, Laos, dan Kamboja telah mengalami peningkatan aktivitas penipuan online dan kegiatan ilegal lainnya sejak pandemi COVID-19. PBB melaporkan bahwa para pelaku kejahatan ini telah menghasilkan miliaran dolar dari kegiatan ilegal tersebut, sementara mereka yang membutuhkan paling menderita karena dipaksa menjadi budak dan diperdagangkan.