Saham AS sekarang ini adalah mempertaruhkan semua chip pada penurunan suku bunga. Seberapa rapuhnya hal ini? Selama ada pejabat The Federal Reserve (FED) yang mengatakan secara sembarangan "Desember belum tentu turun", pasar langsung akan bergetar.

Kemarin, Kashkari dari Federal Reserve Minneapolis melakukan hal ini—muncul dan menyiram harapan penurunan suku bunga dengan air dingin.

Data FedWatch dari CME langsung membantah: ekspektasi Wall Street terhadap penurunan suku bunga 25 basis poin pada bulan Desember, dari 70% minggu lalu langsung terjun ke 47%. Perubahan ini lebih cepat dari membalikkan halaman.

Lebih parahnya, meskipun pemerintah Amerika Serikat telah mengakhiri penghentian terlama dalam sejarah selama 43 hari, mereka hanya memperpanjangnya hingga akhir Januari tahun depan. Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat hanya menyetujui 3 anggaran, sementara 9 anggaran lainnya masih menggantung. Pendanaan sementara akan mendukung sebagian besar lembaga hingga 30 Januari, setelah itu akan ada perdebatan lebih lanjut selama dua bulan.

Ini hanyalah bom waktu - masalahnya belum terpecahkan, hanya ditunda. Dua bulan lagi tidak bisa mencapai kesepakatan? Terus saja terhenti.

Ekspektasi penurunan suku bunga hancur, pemerintah bisa saja lumpuh lagi kapan saja, pasar wajar jika tidak panik.

Saya selalu skeptis tentang penurunan suku bunga yang berkelanjutan. The Federal Reserve (FED) meskipun secara verbal menaikkan target inflasi dari 2% menjadi 3%, mereka tahu dengan jelas di dalam hati: inflasi sangat lengket, ditambah dengan dampak perang tarif, data tidak akan turun sama sekali.

Sekarang The Federal Reserve (FED) ragu-ragu tentang pemotongan suku bunga dan ada pertikaian internal, penyebab utamanya adalah inflasi yang terjebak pada level tinggi dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan turun. Data inflasi bulan Oktober sama sekali tidak dirilis karena penutupan pemerintah, jadi hanya bisa memperhatikan indikator lainnya.

Pasar sekarang tergantung seperti ini.