Indeks S&P 500 menunjukkan "death cross" untuk pertama kalinya dalam 3 tahun.

Pada 15 April, indeks S&P 500 saham AS naik pada hari Senin, tetapi ada sinyal “death cross” - rata-rata pergerakan 50 hari melintasi di bawah rata-rata pergerakan 200 hari - untuk pertama kalinya sejak Maret 2022. Analis teknis sering melihat death cross sebagai tanda bahwa tren turun akan memburuk. Sementara indeks biasanya jatuh lebih jauh setelah death cross di masa lalu, rasa sakitnya cenderung berumur pendek. Menurut data, rata-rata keseluruhan S&P 500 lebih tinggi setelah 3, 6 dan 12 bulan, dengan kenaikan masing-masing 2,5%, 4,2% dan 5,8%. Paul Ciana, kepala strategi teknis di BofA Securities, mengatakan bahwa dampak death cross indeks S&P 500 pada prospek pasar tidak meyakinkan. Salah satu kuncinya adalah apakah rata-rata pergerakan 200 hari pada penutupan telah turun selama lima hari perdagangan terakhir. Jika ya, itu bisa menunjukkan bahwa pasar saham akan memiliki lebih banyak ruang untuk bergerak lebih rendah dalam waktu dekat. Menurut Ciana, ini bisa menjadi sinyal yang jelas bahwa indeks khawatir akan pengujian ulang posisi terendah 2025 minggu lalu.