Tokenisasi meledak! Standard Chartered memperkirakan ukuran mencapai 2 triliun dolar AS pada tahun 2028, Ethereum mendominasi

Kepala penelitian aset digital Standard Chartered, Jeffrey Kendrick, memprediksi bahwa kapitalisasi pasar dari tokenisasi aset dunia nyata (RWA) akan melesat dari sekitar 35 miliar dolar saat ini menjadi 2 triliun dolar pada akhir 2028, meningkat sekitar 5.600%. Kendrick memperkirakan bahwa sebagian besar aktivitas on-chain akan dilakukan di Ethereum, karena mainnet Ethereum telah beroperasi stabil selama lebih dari 10 tahun dan tidak pernah mengalami gangguan jaringan.

350 miliar hingga 2 triliun perjalanan revolusi tokenisasi

(sumber: RWAXYZ)

Tokenisasi mengacu pada proses mengubah aset tradisional menjadi token digital di blockchain, sehingga lebih mudah untuk diperdagangkan dan diselesaikan secara global. Menurut prediksi Standard Chartered Bank, kapitalisasi pasar aset dunia nyata yang tokenisasi (RWA) yang tidak termasuk stablecoin diperkirakan akan meningkat pesat dari sekitar 35 miliar dolar saat ini menjadi 2 triliun dolar pada tahun 2028, dengan peningkatan sekitar 5.600%. Prediksi pertumbuhan 56 kali ini bukanlah hasil imajinasi belaka, melainkan didasarkan pada berbagai katalis.

Kendrick memperkirakan bahwa pada tahun 2028, pasar uang yang ter-tokenisasi dan saham yang terdaftar akan mendominasi pangsa pasar senilai 2 triliun dolar, diikuti oleh dana ter-tokenisasi dan instrumen likuiditas rendah lainnya. Secara spesifik, dana pasar uang ter-tokenisasi akan mencapai 750 miliar dolar, didorong oleh penggunaan stablecoin oleh perusahaan. Saham ter-tokenisasi akan mencapai 750 miliar dolar, begitu regulasi di AS jelas dan solusi DeFi dirilis. Dana ter-tokenisasi akan menyentuh 250 miliar dolar, mencakup ekuitas swasta, real estate, dan investasi alternatif lainnya.

Prediksi Segmen Pasar Tokenisasi 2028：

Dana Pasar Uang: 750 miliar dolar AS (37,5%), didorong oleh aplikasi stablecoin perusahaan

Saham yang terdaftar: 7.500 miliar dolar AS (37,5%), setelah regulasi yang jelas, DeFi melepaskan potensi

Reksa Dana dan Investasi Alternatif: 2500 miliar USD (12,5%), ekuitas swasta dan real estat

Alat likuiditas lainnya: 2500 miliar dolar AS (12,5%), obligasi, komoditas, dll.

Inti dari jalur pertumbuhan ini didorong oleh peran stabilcoin dalam memfasilitasi. Kendrick menyatakan: “Stabilcoin telah membangun fondasi untuk membawa kelas aset lain (dari tokenisasi reksadana pasar uang hingga tokenisasi saham) secara besar-besaran ke on-chain dengan meningkatkan kesadaran, likuiditas, dan pinjaman di on-chain.” Saat ini, stabilcoin telah mencapai kapitalisasi pasar sekitar 200 miliar dolar AS, yang memberikan infrastruktur yang diperlukan untuk tokenisasi aset lainnya.

Mengapa Ethereum akan memimpin pasar tokenisasi

Kendrick memperkirakan bahwa sebagian besar aktivitas semacam itu akan dilakukan di Ethereum, karena keandalannya. Dia menyatakan bahwa Mainnet Ethereum telah beroperasi secara stabil selama lebih dari 10 tahun tanpa pernah mengalami gangguan jaringan. “Bagi kami, fakta bahwa rantai lain lebih cepat atau lebih murah tidak relevan,” katanya. Pandangan ini sangat penting di bidang tokenisasi, karena ketika melibatkan aset dunia nyata, keamanan dan keandalan jauh lebih penting dibandingkan kecepatan transaksi.

Keunggulan Ethereum tidak hanya terletak pada keandalan teknologinya, tetapi juga pada efek jaringan yang kuat. Saat ini sebagian besar protokol DeFi, stablecoin, dan solusi blockchain tingkat institusi telah diterapkan di Ethereum. Produk tokenisasi utama seperti dana BUIDL BlackRock dan dana BENJI Franklin Templeton memilih Ethereum sebagai platform utama. Keunggulan awal ini dan pengakuan institusi membentuk siklus penguatan diri.

Bagi investor institusi, logika pengambilan keputusan saat memilih platform blockchain berbeda dengan ritel. Mereka tidak akan memindahkan aset bernilai ratusan juta dolar hanya karena biaya transaksi di suatu rantai lebih rendah beberapa sen. Sebaliknya, mereka lebih fokus pada kepatuhan regulasi, kematangan teknologi, kedalaman ekosistem, dan keberlanjutan jangka panjang. Posisi terdepan Ethereum dalam dimensi-dimensi ini menjadikannya pilihan alami untuk tokenisasi aset dunia nyata.

Kematangan solusi Layer-2 Ethereum juga menyediakan infrastruktur yang lebih baik untuk tokenisasi. Layer-2 seperti Arbitrum, Optimism, dan Base secara signifikan mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan throughput sambil mempertahankan keamanan Ethereum. Kombinasi “keamanan mainnet + efisiensi Layer-2” ini menyediakan lingkungan ideal untuk aplikasi tokenisasi berskala besar.

Stablecoin Membangun DeFi Mengguncang TradFi Sedang Berlangsung

Kendrick menyatakan bahwa keuangan terdesentralisasi (DeFi) pada tahun-tahun awal terutama memungkinkan pengguna cryptocurrency untuk melakukan perdagangan dan pinjam meminjam satu sama lain. Namun, peningkatan likuiditas stablecoin memperluas jangkauan aktivitas pinjam meminjam on-chain, mencakup berbagai jenis aset. “Stablecoin menciptakan beberapa prasyarat yang diperlukan untuk perluasan DeFi yang lebih luas melalui tiga pilar utama yaitu meningkatkan kesadaran publik, likuiditas on-chain, dan melakukan aktivitas pinjam meminjam on-chain dalam produk yang terikat pada mata uang fiat.”

Kendrick berpendapat bahwa pinjaman dan RWA adalah dua bidang kunci di mana protokol DeFi dapat mengguncang keuangan tradisional (TradFi). “Jika RWA yang telah ditokenisasi dapat diperdagangkan di DEX (pertukaran terdesentralisasi), ini dapat memberikan peluang yang mengganggu bagi bursa efek.” Pernyataan ini menunjukkan potensi revolusioner yang sebenarnya dari tokenisasi: ketika aset tradisional seperti saham, obligasi, dan real estat dapat diperdagangkan di pertukaran terdesentralisasi 24/7, peran bursa efek tradisional akan berubah secara fundamental.

Kendrick menambahkan bahwa di bidang DeFi, likuiditas melahirkan produk baru, dan produk baru tersebut membawa likuiditas baru. “Kami percaya bahwa siklus pertumbuhan DeFi yang saling mendukung telah dimulai.” Siklus positif ini telah terbukti di bidang stablecoin. Seiring meningkatnya likuiditas stablecoin, lebih banyak protokol DeFi menyediakan layanan berbasis stablecoin, yang pada gilirannya menarik lebih banyak pengguna dan dana masuk, semakin memperluas kolam likuiditas.

Regulasi yang jelas akan mempercepat penerapan tokenisasi

Undang-undang GENIUS Amerika Serikat disahkan pada Juli 2025, yang menetapkan kerangka regulasi yang jelas untuk stablecoin, mempercepat adopsinya di pasar ritel dan institusi. Menurut Kendrick, tonggak legislatif penting berikutnya diperkirakan adalah Undang-Undang Transparansi Pasar Aset Digital (disingkat Undang-Undang Transparansi), yang diharapkan akan disahkan pada akhir 2025 atau awal 2026. Kemajuan regulasi ini akan semakin mendorong tokenisasi aset, peminjaman DeFi, dan legalisasi perdagangan terdesentralisasi.

Kendrick menyatakan bahwa bahkan tanpa “Undang-Undang Kejelasan”, jika lembaga regulasi AS—terutama Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC)—mengambil tindakan sesuai dengan niat undang-undang tersebut setelah periode konsultasi saat ini berakhir pada pertengahan 2026, masih ada kemungkinan untuk memperkenalkan aturan yang lebih jelas. Klarifikasi regulasi ini sangat penting untuk adopsi tokenisasi secara besar-besaran oleh lembaga.

Kendrick memperingatkan bahwa risiko utama terletak pada ketidakmampuan kebijakan regulasi Amerika Serikat untuk menjadi jelas—jika pemerintah tidak dapat mendorong reformasi sebelum pemilihan menengah November 2026, situasi ini mungkin terjadi—“tetapi ini bukan skenario dasar kami.” Risiko ini mengingatkan investor bahwa pertumbuhan eksplosif dalam tokenisasi, meskipun menjanjikan, masih bergantung pada perbaikan berkelanjutan dalam lingkungan kebijakan.

Prediksi RWA Kendrick sejalan dengan prediksi kapitalisasi pasar stablecoin baik dalam skala maupun waktu. Stablecoin sebagai pelopor tokenisasi telah membuktikan keberhasilan teknologi blockchain dalam digitalisasi aset dunia nyata. Dengan kerangka regulasi yang semakin matang, infrastruktur teknologi yang terus berkembang, dan meningkatnya kesadaran institusional, lonjakan tokenisasi dari 35 miliar dolar menjadi 2 triliun dolar mungkin akan tercapai lebih cepat dari yang diperkirakan pasar.