Sumber berita: Trump sedang mempertaruhkan segalanya untuk mempersiapkan pemilihan paruh waktu, rencana pemotongan pajak akan menjadi tema kampanye.

BlockBeats melaporkan, pada 25 November, meskipun Trump tidak akan muncul di kertas suara pemilihan midterm November mendatang, dia sedang berjuang habis-habisan karena pemilihan ini berkaitan dengan masa jabatannya sebagai presiden dan kehidupan politiknya. Menurut sembilan anggota Partai Republik yang terlibat dalam strategi pemilihan, dia sedang menelepon kandidat, memberikan dukungan lebih awal, merencanakan strategi, dan mendorong pesan ekonomi, berusaha untuk memastikan Kongres tetap di tangan Partai Republik. “Presiden biasanya mulai beraksi di akhir kampanye,” kata Bill Galston, mantan penasihat senior di Gedung Putih presiden Demokrat Bill Clinton, “partisipasi seperti sekarang ini sangat jarang.” Enam anggota dalam Partai Republik mengatakan kepada Reuters bahwa Trump ingin kandidat partai menggunakan rencana pemotongan pajaknya sebagai tema kampanye. Rencana tersebut telah disahkan oleh Kongres yang dikuasai Partai Republik pada bulan Juli. Tujuan mereka adalah untuk membuat pemilih memahami bahwa setelah melaporkan pajak pada bulan April mendatang, mereka akan menerima lebih banyak pengembalian pajak dari IRS, sehingga meningkatkan pendapatan yang dapat dibelanjakan mereka dan mengurangi kecemasan akibat kenaikan harga. Bagi Trump, mempertahankan kontrol Partai Republik atas Kongres pada bulan November mendatang juga merupakan langkah perlindungan diri. Kehilangan kontrol atas Dewan Perwakilan Rakyat juga akan memberikan hak kepada Demokrat untuk melakukan pemakzulan Trump untuk ketiga kalinya. Selama masa jabatannya dari 2017 hingga 2021, Dewan Perwakilan Rakyat yang dikuasai Demokrat telah dua kali memakzulkan Trump, tetapi kedua kalinya Senat yang dikuasai Partai Republik tidak memberikan suara untuk memecatnya. Meskipun demikian, proses pemakzulan tetap akan menguras energi presiden dan mungkin mengganggu tujuan kebijakan.