Mengapa merek masih peduli dengan Non-fungible token?

Meskipun penjualan token non-fungible (NFT) tahun ini turun dibandingkan puncaknya pada musim panas 2021, merek seperti Casio dan selebriti seperti Caitlin Jenner tetap menunjukkan keyakinan yang berkelanjutan terhadap potensi koleksi digital.

Sumber: Statista

Data statistik menunjukkan bahwa volume token non-fungible tahun ini mengalami penurunan yang signifikan. Selain itu, beberapa token non-fungible yang pernah memiliki nilai sekarang dijual dengan harga yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga pembelian beberapa tahun yang lalu.

Misalnya, CryptoPunk #5822 mencatat rekor penjualan CryptoPunk tertinggi dengan harga 8000 Ether pada tahun 2022, pada saat itu bernilai sekitar 23 juta dolar AS. Non-fungible token ini ditransfer ke sebuah Dompet enkripsi anonim pada tanggal 19 Agustus, dengan jumlah yang spesifik tidak diungkapkan. Namun, tren penurunan ini tidak menghentikan orang-orang untuk berpartisipasi dalam perdagangan Non-fungible token.

Meskipun pasar Fluktuasi, merek masih merangkul Non-fungible token

Meskipun minat terhadap koleksi digital menurun, merek tetap meluncurkan serangkaian NFT.

Perusahaan elektronik multinasional Jepang Casio baru-baru ini mengumumkan peluncuran serangkaian sepatu olahraga Non-fungible token (NFT). Casio bermitra dengan aplikasi gaya hidup Web3 STEPN GO untuk meluncurkan sepatu olahraga ini sebagai bagian dari proyek “G-SHOCK virtual”.

Di pasar gamifikasi Mooar dari 26 hingga 29 Agustus, edisi terbatas 800 pasang sepatu kets diluncurkan, yang dirilis melalui acara undian cetak. Yawn Rong, salah satu pendiri FSL, mengatakan bahwa sepatu kets non-fungible token "G-SHOCK x STEPN GO" unik karena mereka adalah sepatu kets genesis pertama yang dapat diperdagangkan di ekosistem STEPN GO. Rong mencatat bahwa ini membuat mereka Nilai Intrinsik dan langka, sangat dicari oleh kolektor dan pemain. "Token yang tidak dapat dipertukarkan ini juga mengintegrasikan fitur utilitas ke dalam aplikasi STEPN GO yang memungkinkan pemilik mendapatkan hadiah," kata Rong.

Selain peluncuran token non-fungible dari Casio, Data yang dikumpulkan oleh Indeks Bisnis Vogue menunjukkan bahwa sejak musim dingin 2021, 17% merek telah bekerja sama dengan token non-fungible. Merek-merek seperti Louis Vuitton, Dolce & Gabbana, Balmain, Jimmy Choo, dan Givenchy semuanya terlibat dalam proyek token non-fungible.

Rong berpendapat bahwa merek seperti Casio semakin tertarik pada token non-fungible karena mereka memberikan fungsionalitas yang melampaui seni digital statis. Token non-fungible ini memberikan utilitas dan keterlibatan dalam ekosistem yang lebih luas. "Dalam kasus STEPN GO, token non-fungible merupakan bagian penting dari pengalaman pengguna dengan memberikan nilai nyata melalui imbalan atas aktivitas fisik," kata Rong. Dia menambahkan bahwa pendekatan yang didorong oleh utilitas ini sejalan dengan konsep inovasi Casio, yang memungkinkan produsen untuk menjangkau audiens baru yang mahir dalam teknologi. "Ini juga mendorong penciptaan pengalaman interaktif yang unik dengan menggabungkan dunia fisik dan virtual," komentar Rong.

NFT：Membangun loyalitas dan pengalaman bridge

CEO Web3Auth, Zhen Yu Yong, dalam wawancara dengan Cryptonews mengungkapkan bahwa merek semakin menyadari bagaimana token non-fungible dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. Sebagai contoh, Yu Yong menjelaskan bahwa Web3Auth bekerja sama dengan McDonald's Singapura untuk meluncurkan "Grimace Token Non-fungible". Pemegang token dapat berpartisipasi dalam permainan dan acara, serta membuka hadiah nyata yang dapat ditukarkan di gerai McDonald's. "Metode ini tidak hanya mendorong pelanggan untuk mengunjungi toko fisik berkali-kali, tetapi juga memperkuat hubungan antara merek dan pelanggan," ujar Yu Yong. "Dengan perkembangan yang terus-menerus dari token non-fungible, mereka menjadi alat yang kuat untuk menghubungkan pengalaman digital dan fisik, serta meningkatkan daya tarik merek dan selebritas."

Yu Yong lebih lanjut mengatakan bahwa sifat koleksi dari token non-fungible masih memiliki daya tarik yang signifikan. "Terutama di kalangan penggemar atau komunitas niche, memiliki token non-fungible itu sendiri menjadi semacam lambang kehormatan," katanya. "Token non-fungible yang didorong oleh kegunaan dapat membantu mempertahankan keterlibatan jangka panjang, menjaga korelasi token non-fungible, dan menyesuaikan diri dengan tren masa depan."

Selebriti Bergabung dalam Gerakan Token Non-fungible

Tahun ini, beberapa selebriti juga merilis seri Non-fungible token. Misalnya, Yu Yong berbagi bahwa Web3Auth bekerja sama dengan 'Collect Trump Cards' meluncurkan seri Non-fungible token bernama 'America First'. Yu Yong menjelaskan bahwa pemegang token Non-fungible Trump dapat menghadiri makan malam bersama calon presiden Donald Trump, menciptakan pengalaman eksklusif dan interaktif yang unik. 'Selain itu, Non-fungible token mempromosikan dan mempertahankan pembentukan komunitas melalui akses token; hanya pemegang Token yang dapat berpartisipasi, ini mendorong terbentuknya komunitas yang lebih fokus dan konsisten,' katanya.

Katelyn Jenna baru-baru ini melakukan tokenisasi medali emas Olimpiade 1976-nya di BaseBlok on-chain dan melelangnya sebagai token non-fungible. Sumbernya menyebutkan bahwa pemegang token non-fungible akan menerima 'kontrak' terkait koleksi digital tersebut.

Ketidakpastian Regulasi dan Masa Depan Non-fungible token

Sementara merek dan bahkan selebriti terus menunjukkan minat pada token yang tidak dapat dipertukarkan, peraturan yang tidak jelas dapat menghambat adopsi mereka. Pada tanggal 28 Agustus, pasar token non-fungible terkemuka [OpenSea menerima pemberitahuan Wells dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) di Amerika Serikat] ( https://cryptonews.com/news/opensea-receives-wells-notice-from-sec-over-alleged-nft-securities-violation/), yang menempatkan perusahaan di bawah pengawasan atas potensi pelanggaran sekuritas. "Ini tidak diragukan lagi menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana token yang tidak dapat dipertukarkan diatur di Amerika Serikat," kata Yu Yong. "Acara seperti ini menyoroti ketidakpastian yang dihadapi merek dan selebriti ketika memasuki ruang token yang tidak dapat dipertukarkan."

CEO Mojito, platform partisipasi konsumen Web3, Neil Mullin, dalam wawancara dengan Cryptonews mengatakan bahwa dengan perkembangan regulasi yang terus berlanjut, merek harus dapat menghadapi tren yang terus berubah. 'Penting bagi merek untuk memiliki pakar Web3 dalam aset digital yang terus berubah untuk memastikan kepatuhan dan pengembangan yang berkelanjutan,' kata Mullin.

Pakar: perkembangan dan pertumbuhan Non-fungible token

Meskipun dihadapkan dengan tantangan, para ahli industri percaya bahwa token Non-fungible akan terus berkembang. Yu Yong melihat tanda-tanda kuat minat berkelanjutan merek dan selebriti terhadap token Non-fungible. Namun, dia menambahkan bahwa masa depan token Non-fungible bergantung pada tiga faktor kunci: iklim pasar kripto, regulasi, dan inovasi pengalaman pengguna. "Pemberitahuan Wells yang baru-baru ini diberikan oleh SEC kepada OpenSea menyoroti ketidakpastian yang berkelanjutan di lingkungan regulasi. Merek dan selebriti mungkin akan berhati-hati dan menunggu peraturan dan kerangka yang lebih jelas," katanya.

Co-founder Book.io Ben Illian juga mengungkapkan kepada Cryptonews bahwa kemampuan untuk mencetak dan melindungi media digital di Blok on-chain juga akan mendorong adopsi token Non-fungible. 'Bagi merek, ini merupakan peluang revolusioner. Bayangkan saja, Nike menjual sepasang sepatu olahraga dengan token Non-fungible edisi terbatas yang dilengkapi dengan album Drake yang belum pernah dirilis, masing-masing dengan sampul yang unik dan lagu-lagu eksklusif,' kata Illian. 'Kemungkinannya tak terbatas - token Non-fungible sudah jauh melampaui sekadar gambar publik.'

Pernyataan:

1. Artikel ini diambil dari [], hak cipta awal vesting oleh [**], jika ada keberatan terhadap penyalinan ini, silakan hubungi tim Gate Learn, tim akan segera menanganinya sesuai prosedur yang berlaku.
2. Penyangkalan: Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis, dan tidak merupakan saran investasi apa pun.
3. Versi bahasa lain dari artikel diterjemahkan oleh tim Gate Learn, tidak boleh disalin, disebarkan, atau ditiru tanpa menyebutkan Gate.io.