Utang publik Amerika melewati 37,43 triliun USD, bunga pinjaman "menggerogoti" anggaran

Hingga September 2025, total utang publik Amerika telah melebihi 37,43 triliun USD – sebuah angka yang historis. Yang menarik, hampir 1/4 dari setiap pajak yang dikumpulkan pemerintah saat ini digunakan hanya untuk membayar bunga utang.

Menurut data dari Departemen Keuangan Amerika dan Komisi Ekonomi Campuran, utang nasional telah meningkat sebesar 2,09 triliun USD hanya dalam satu tahun. Biaya bunga untuk tahun fiskal 2025 saja telah melampaui 478 miliar USD, meningkat 17% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pengeluaran besar ini setara dengan sekitar 23 sen untuk setiap 1 USD yang diterima oleh Layanan Pendapatan Internal Amerika (IRS), mencerminkan peningkatan yang kuat di tengah kembalinya suku bunga global ke tingkat normal setelah bertahun-tahun pelonggaran kuantitatif.

Bea Cukai: "Jumlah besar, dampak kecil"

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Amerika memperoleh pendapatan rekor dari tarif, terutama setelah memberlakukan serangkaian tarif impor baru di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.

Diperkirakan pendapatan ini dapat membantu kas negara meningkat sebesar 4 triliun USD dalam satu dekade, berkontribusi pada pengurangan defisit. Namun, dibandingkan dengan laju peningkatan biaya bunga, tarif ini hanya seperti "garam dalam lautan."

Dana Moneter Internasional (IMF) juga memperingatkan bahwa skala peningkatan pendapatan dari tarif masih "sangat sulit diprediksi". Perusahaan Eliant Capital mengutip:

"Terlepas dari pendapatan dari bea cukai, defisit anggaran bulan Juli tetap mencapai 291 miliar USD. Amerika mengeluarkan 630 miliar USD tetapi hanya mengumpulkan 338 miliar USD – artinya setiap 1 USD yang dibelanjakan harus dipinjam 46 sen."

"Tidak ada yang bisa menghentikan kereta ini"

Ahli makro Lyn Alden telah menyebarluaskan konsep "nothing stops this train" (tidak ada yang menghentikan kereta ini), yang merujuk pada kondisi utang publik Amerika.

Menurut Alden, defisit anggaran yang berkepanjangan dan pengeluaran yang terus-menerus membuat reformasi fiskal menjadi hampir mustahil. Ia menekankan:

"Struktur saat ini menyebabkan utang publik meningkat di atas batas yang dapat dikendalikan, hampir tidak ada cara untuk menghentikannya."

Yayasan Peterson menyebutkan, pembayaran bunga kini telah menjadi pos pengeluaran terbesar ketiga pemerintah federal, setelah Jaminan Sosial dan Medicare. Proporsi pembayaran bunga dalam total penerimaan anggaran diperkirakan akan mencapai 18,4% pada akhir tahun - tertinggi sejak awal tahun 1990-an.

Dalam konteks biaya bunga yang semakin "menggerogoti" anggaran, sementara solusi tradisional seperti meningkatkan tarif pajak atau memotong pengeluaran tidak cukup efektif, diskusi tentang "hard money" (uang keras) semakin memanas.

Bitcoin dan emas: Tempat berlindung dalam badai keuangan

Baik emas maupun Bitcoin sedang mengalami peningkatan permintaan yang kuat sebagai aset perlindungan alternatif di tengah tekanan utang publik dan inflasi.

Hingga pertengahan September 2025, harga emas telah mencapai puncak sejarah baru, melampaui 3.600 USD/ons, meningkat lebih dari 41% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Beberapa analis memperkirakan harga emas dapat mencapai 3.800 USD/ons sebelum akhir tahun, ketika kekhawatiran tentang likuiditas global terus meningkat.

Bitcoin – sering disebut sebagai "emas digital" – sedang diperdagangkan di kisaran 115.000 – 118.000 USD, setelah melonjak dari titik terendah bulan September sekitar 108.000 USD. Meskipun sangat volatil, banyak ahli, termasuk Lyn Alden, percaya bahwa Bitcoin dapat mencapai setidaknya 150.000 USD dalam siklus ini.

Ketika tekanan fiskal semakin besar, baik emas maupun Bitcoin dipandang sebagai alat penting untuk menjaga nilai dalam portofolio investasi, di tengah situasi utang publik Amerika yang terus merosot tanpa henti.

Vương Tiễn