Mengapa harga emas naik ke langit sementara Bitcoin berjuang turun?

Selama bertahun-tahun, Bitcoin sering dipuji sebagai “emas digital” – suatu perisai terhadap inflasi dan kebijakan moneter yang berlebihan.

Namun, ketika ketegangan geopolitik meningkat dan sengketa perdagangan kembali menjadi sorotan media, aset penyimpan nilai asli – emas – kembali menjadi pusat perhatian.

Menurut data dari TradingView, harga emas telah mencapai puncak sejarah baru di level 4.376 USD/ounce pada tanggal 17/10, meningkatkan total kapitalisasi pasar melewati 30 triliun USD.

Grafik harga emas 2 jam | Sumber: TradingViewItu membuat logam mulia ini memiliki skala sekitar 14 kali lipat dibandingkan dengan nilai saat ini dari Bitcoin (2,1 triliun USD) – dan bahkan lebih besar dari total nilai 7 raksasa teknologi teratas dunia, termasuk Apple, Microsoft, dan Nvidia.

Sejak awal tahun hingga kini, emas telah meningkat hingga 60%, jauh melebihi kenaikan 14% dari indeks S&P 500 dan 17% dari Bitcoin.

Mengapa emas naik tajam?

Gelombang lonjakan ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif pada barang-barang dari Tiongkok – langkah yang mengguncang pasar global dan memicu kembali permintaan terhadap aset-aset perlindungan tradisional.

Emas, yang telah didukung oleh banyak bulan penimbunan oleh bank sentral, dengan cepat menjadi tempat berlindung yang disukai bagi investor yang khawatir tentang risiko nilai tukar dan kebijakan.

Jurrien Timmer, Direktur Strategi Makro Global di Fidelity, berpendapat:

“Emas sedang diburu saat banyak negara berusaha untuk melepaskan diri dari dominasi USD dalam cadangan devisa. Proporsi cadangan global yang dipegang dalam bentuk emas telah meningkat secara konsisten dan sekarang hampir setara dengan jumlah cadangan dalam euro. Uang keras (hard money) sedang merebut pangsa pasar dari uang fiat, dan USD semakin kehilangan posisinya dibandingkan dengan emas.”

Data pasar juga memperkuat pandangan ini. Menurut Token Terminal, nilai emas yang ter-tokenisasi di Ethereum telah meningkat lebih dari 100% sejak awal tahun, mencapai lebih dari 2,4 miliar USD.

Di antaranya, Tether Gold (XAUT) adalah contoh menonjol – kapitalisasi telah meningkat dua kali lipat dari 650 juta USD menjadi 1,6 miliar USD hanya dalam tahun ini.

Platform analisis CryptoRank memperkirakan, aliran dana yang masuk ke emas sejak Januari 2024 telah melampaui Bitcoin lebih dari 15 triliun USD, mencerminkan gelombang pergeseran yang kuat dari institusi ke logam mulia.

Mengapa Bitcoin turun?

Faktor-faktor yang mendorong harga emas naik juga sedang memberikan tekanan pada Bitcoin – aset crypto dengan kapitalisasi pasar terbesar.

Menurut data dari CoinPhoton, harga BTC telah meningkat tipis 0,4% dalam 24 jam terakhir, sempat menyentuh level terendah sejak bulan Juni di 103.300 USD, sebelum pulih menjadi sekitar 107.00 USD pada saat penulisan.

Sejak puncak sejarah 126.173 USD, Bitcoin saat ini masih turun sekitar 16%.

James Elkaleh, Direktur Pemasaran Bitget Wallet, menyatakan bahwa koreksi ini mencerminkan “ketakutan jangka pendek” dan bukan kelemahan yang bersifat struktural. Dia menggambarkan ini sebagai “penjualan besar-besaran awal akibat psikologi panik”, yang berasal dari kejutan tarif.

Data dari Coinperps menunjukkan bahwa Indeks Ketakutan dan Keserakahan (Crypto Fear & Greed Index) telah kembali ke zona “Ketakutan” – setara dengan tingkat psikologis yang muncul pada bulan April, ketika Bitcoin jatuh di bawah 80.000 USD.

Namun, Elkaleh berpendapat bahwa Bitcoin pada akhirnya akan menang dalam lingkungan politik yang banyak berubah, berkat sifatnya yang tidak berdaulat dan perannya sebagai penghalang terhadap risiko kebijakan dan inflasi mata uang.

Ia menambahkan:

“Bitcoin masih merupakan aset campuran. Pada tahap awal guncangan makro, ia cenderung diperdagangkan seperti saham teknologi berisiko tinggi – dijual bersama dengan aset beta besar lainnya. Namun, ketika likuiditas membaik dan kepercayaan terhadap pasar tradisional melemah, Bitcoin sering kali bertransformasi menjadi aset pelindung yang aman – berkat pasokan tetap, akses global, dan pemisahan dari sistem mata uang yang diterbitkan oleh negara.”

Vương Tiễn